BANYAK ahli berpendapat bahwa pada tahun 2023 ini dunia akan mengalami resesi ekonomi. Semua diajak berjaga dan bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.
Orang perlu waspada, karena telah diberi kemampuan untuk menghadapi masa depan. Bukan hanya masa depan di dunia ini, tetapi juga untuk hidup abadi.
Surat Santo Pualus kepada Orang Ibrani mengajak orang berjaga agar dapat masuk ke dalam hidup abadi.
“Sebab itu, baiklah kita waspada supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.” (Ibrani 4: 1).
Orang-orang Kristen tidak hanya diajak masuk dalam rasa aman dan nyaman secara politis dan ekonomis. Mereka diundang masuk ke tanah air surgawi.
Inilah Tanah Perjanjian yang telah disediakan oleh Tuhan Allah bagi semua orang.
Mereka hendaknya menyediakan diri agar dapat menerima janji itu. Jangan seperti orang Israel yang meragukan Tuhan; dan karenanya tidak masuk ke Tanah Perjanjian (Ibrani 4: 5).
Orang-orang yang ingin masuk ke dalam kebahagiaan yang tak terlukiskan itu mesti terbuka untuk janji itu. Sebab mereka yang menutup hatinya tidak akan menerima kabar gembira.
Lihatlah para ahli Kitab yang memprotes Yesus yang mengampuni dan menyembuhkan orang lumpuh (Markus 2:7). Mereka memilih berdiri di luar.
Tujuan hidup orang yang dipanggil kepada hidup adalah mengalami kebahagiaan abadi di surga dan memandang wajah Allah dari muka ke muka (1 John 3: 2; 1 Korintus 13: 12). Agar sungguh menikmatinya orang mesti menyatukan dirinya dengan Tuhan yang bisa dijumpai saat ini.
Godaan untuk tidak setia kepada Tuhan dan perjanjian-Nya senantiasa ada. Karena itu, orang dituntut berjaga-jaga menghadapi segala situasi.
Jumat, 13 Januari 2023