Berjuang Melalui Pintu Sempit

1
672 views
Masuklah melalui pintu yang sempit, by Vatican News.

Rabu, 26 Oktober 2022

  • Ef. 6:1-9.
  • Mzm. 145:10-11,12-13ab,13cd-14.
  • Luk. 13:22-30.

BERJUANG menggambarkan usaha keras yang melibatkan seluruh diri kita.

Pandangan boleh selalu mengarah ke depan, namun kaki tetap menginjak tanah.

Kenyataan hidup sehari-hari yang diwarnai suka duka harus dikelola dengan baik hingga mendukung setiap langkah.

Tujuan dalam kehidupan ini hanya bisa dicapai lewat usaha, kerja keras bahkan penderitaan.

Kisah hidup orang yang berhasil seringkali membuktikan hal itu. Mereka harus melewati jalan yang tidak mudah, bahkan penuh dengan onak duri.

Perjuangan yang disertai dengan hati yang bening dan sikap penuh welas asih dengan sesama, seringkali menjadi kunci orang tetap tabah dan tekun dalam mewujudkan mimpi dan harapan mereka.

Seorang bapak mensyeringkan jalan hidup yang harus dia rengkuh sebelum mencapai keberhasilan dalam hidupnya.

“Saya dilahirkan dalam keluarga yang tidak utuh, ibuku terpaksa membawa aku ke luar kota untuk menyelamatkan hidupnya dan hidupku,” kenangnya.

“Semua terjadi karena ayahku dijodohkan dengan perempuan lain, sedangkan hubungan dengan ibuku tidak disetujui oleh orang tua dan keluarganya, padahal ibuku sudah mengandung aku,” lanjutnya.

“Saya dilahirkan tanpa ayah. Ibu tidak mau menikah, dia tidak percaya pada lelaki,” ujarnya.

“Ibuku sekaligus menjadi ayahku, dia berusaha bekerja dan mengurus rumah sejak saya kecil hingga saya bisa mandiri,” ujarnya.

“Ibuku secara ekonomi tidak berkekurangan namun ibuku menjadi pribadi yang tidak seimbang,”paparnya.

“Emosinya kurang stabil dan sangat keras sikapnya dalam segala sesuatu,” sambungnya.

“Dia mengajariku tegar dan memegang prinsip, tidak mudah terbujuk oleh omongan manis dan mengikuti perasaan,” ujarnya.

“Saya merasa kasihan pada ibu, ibu bisa segalanya, namun ibuku tidak bahagia,”pikirnya.

“Hingga suatu hari saya mengajak ibu mengikuti camp rohani,” kenangnya.

“Bermula dari camp itulah, saya melihat perubahan yang sangat besar dari ibu, dia bisa lebih sabar, bahkan dia mau mengunjungi teman-temannya waktu muda dulu, sesuatu yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya,” imbuhnya.

“Ibuku berusaha berdamai dengan masa lalunya, dengan luka dan kekecewaan yang selama ini dia pendam,” paparnya.

“Perjuangan yang tidak mudah, termasuk menemui ayahku, namun saya tidak menuntut ibu karena ibu masih dalam proses untuk menelusuri dan mengampuni masa lalunya,” lanjutnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?”

Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu.

Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.”

Sejatinya setiap manusia diundang masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Hanya saja, perlu kita ingat bahwa semua yang baik itu tidak ada yang mudah, perlu diperjuangkan.

Demikian pula jalan untuk mencapai keselamatan itu tidak lapang. Orang harus berjuang dalam kebaikan-kebaikan untuk mencapainya.

‘Pintu yang sesak’ adalah pgambaran jalan keselamatan yang perlu perjuangan untuk memasukinya.

Jalan keselamatan Tuhan itu mewujud dalam kesetiaan kita dalam merangkul salib-Nya selagi Dia menyentuh hidup kita. Jalan salib adalah jalan yang menuntut kita “mati terhadap diri sendiri.”

Bagaimana dengan diriku? Apakah aku di jalan yang benar untuk memasuki pintu keselamatan yang penuh sesak?

1 COMMENT

  1. Sebuah pencapaian yang bagus bila orang memiliki target dan tercapai, semua orang menginginkan bisa masuk dalam kerajaan sorga yang di miliki oleh Tuhan Yesus, akan tetapi jalan manusia berbeda beda, dan yang bisa menentukan bisa masuk ke surga itu Yesus sendiri.
    Maka saya hanya bisa berdoa, berusaha dan meyakini Yesus sebagai juru selamat ku

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here