Rabu, 16 November 2022
- Why. 4:1-11.
- Mzm. 150:1-2,3-4,5-6.
- Luk. 19:11-28.
“JIKA kucing pergi, maka tikus menari di atas meja,” sebuah peribahasa bijak tentang bagimana ketidakefektivitas kepemimpinan di tengah-tengah orang yang berkarater payah dan belum bisa bertanggungjawab.
Jika pemimpin pergi dan karyawan kerja sesuka hati, itu tanda nyata bahwa lingkungan kerja kita masih harus ditata dengan lebih serius.
Suasana kerja yang tidak produktif bisa dipicu oleh berbagai ketidakpuasan. Namun yang paling mendasar adalah kecemasan dan ketakutan.
Banyak orang karena ketidaknyamanan dalam bekerja, lalu bersikap pura-pura hingga ketika ada kebebasan tampilan perilaku yang sesungguhnya.
Seorang teman mensyeringkan betapa usaha yang dia rintis terpaksa gulung tikar, karena karyawan kurang bertanggungjawab.
“Sangat disayangkan bahwa usaha yang saya rintis sejak masih muda terpaksa saya tutup,” katanya.
“Mestinya usaha itu bisa berjalan, andai saja para karyawannya bisa lebih bertanggungjawab,” lanjutnya.
“Saya perlu banyak waktu mengurusi isteri saya yang sedang sakit, dan kurang bisa sering hadir di perusahaan,” jelasnya.
“Permasalahan datang silih berganti di perusahaan,” ujarnya.
“Banyak kehilangan barang dan juga sering terjadi selisih barang yang cukup besar, antara yang ada di gudang dengan di pembukuaan,” sambungnya.
“Bahkan juga ada tangihan-tangihan yang macet atau yang lebih parah adalah uang tagihan yang cair pun ditilep,” tegasnya.
“Orang-orang yang baik dan jujur serta betanggungjawab tidak pernah didukung oleh yang lain,” paparnya.
“Maka perusahaan terus merugi dan akhirnya gulung tikar,” ujarnya.
“Dosa dan kesalahan karena kurang bertanggungjawab mengakibatkan penderitaan dan kesusahan bagi banyak orang,” lanjutnya.
“Kenyataan ini menyadarkan saya bahwa hal besar dalam hidup selalu berawal dari hal yang kecil dan sederhana,” ujarnya.
“Ketisakbenaran dan kurang tanggungjawab para karyawan itu menyadarkan saya akan pentingnya perjuangan dan kesetiaan,” lanjutnya.
“Orang yang berjuang dan setia dalam hidupnya akan mendapat banyak berkat, sedangkan orang yang tidak setia dan tidak bertanggungjawab, menjauhkan kasih dan berkat dari hidupnya,” tegasnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.”
Apabila kita berhasil mengurus hal-hal kecil, kita akan dipercaya untuk mengurus hal-hal yang lebih besar.
Namun jika kita kurang setia dan tidak bisa bertanggungjawab akan hal-hal kecil maka semua yang ada pada diri kita akan diambil dan diserahkan pada mereka yang bisa bertanggungjawab.
Mengerjakan segala sesuatu meski itu hanyalah hal-hal kecil, dampaknya pada karakter kita akan sangat positif bila kita lakukan dengan serius, dan penuh tanggungjawab.
Sama seperti hamba-hamba dalam perumpamaan tentang mina, mereka menerima mina yang sama, namun hasilnya berbeda-beda.
Ada yang menghasilkan berlipat ganda tetapi ada juga yang hanya disimpan dikembalikan tanpa ada hasil.
Kenyataan itu terjadi karena ada perbedaan karakter dan cara mereka dalam mengelola kepercayaan yang diberikan kepada mereka.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku bertanggung jawab dengan setia atas kepercayaan yang dipercayakan kepadaku?