ROMO Stefanus Si Pr, imam diosesan Keuskupan Weetebula di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sekali waktu tiba-tiba saja terserang sakit.
Tidak jelas sakit apa. Tiba-tiba saja, ia sampai tidak sadarkan diri.
Semua tindakan medis yang dilakukan di Waingapu di Sumba Timur tidak membuahkan hasil. Tidak diketahui penyebab dia mengalami sakit hingga seakan tidak “sadar”.
Ambulans udara
Lalu muncul gagasan bahwa sebaiknya pasien bisa diterbangkan di Surabaya agar bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih memadai.
Tapi muncul “kesulitan teknis”: tidak ada biaya untuk bisa menyewa “ambulans udara” untuk mengangkut pasien dari Sumba ke Surabaya.
Dibantu oleh Pak Joppy Taroreh dan jaringan kerjanya, maka donasi publik dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak itu.
Hanya dalam tempo beberapa hari, Keuskupan Weetebula di Sumba berhasi menggalang dana amal kasih lebih dari Rp 1 milyar.
Karena itu, maka segera diterbangkanlah Romo Si Pr ke Surabaya untuk misi perawatan dan pengobatan.
Tak diketahui sakit apa
Namun setelah beberapa pekan lamanya, lagi-lagi berita baik belum muncul. Tidak diketahui penyebab dan nama penyakit yang telah “bersarang” di tubuh imam diosesan Keuskupan Weetebula ini.
Bahkan sampai saat ini pun sumber penyakit itu juga belum jelas.
“Diperkirakan telah terjadi gangguan syaraf,” demikian ungkap Bapak Uskup Keuskupan Weetebula Mgr. Edmund Woga CSsR menjawab Sesawi.Net, Selasa (21/9/2021) malam ini.
Dan Selasa petang tadi, Words2Share dan Sesawi.Net mendapat kabar gembira dari Surabaya – hal yang sudah kami nantikan sejak lama.
Kabar baiknya: Romo Si Pr sudah berhasil “sembuh” dan tampak kembali sehat.
Inilah penampakannya saat bersama para imam lainnya, Romo Si Pr memberi sambutan dalam sebuah perayaan ekaristi di Biara SVD SoverdiSurabaya – tempatnya beristirahat selama masa pemulihan.
Hari Rabu (22/9/2021) besok, Romo Si Pr baru akan pulang terbang menuju Keuskupan Weetebula di Pulau Sumba, NTT.
Kredit: Wisma Soverdi SVD Surabaya