Berkhayal Sambil Berdoa

1
2,614 views

[media-credit id=1 align=”alignleft” width=”300″][/media-credit]SIAPA bilang berkhayal itu selalu negatif? Siapa bilang berkhayal selalu berkonotasi jorok?

Santo Ignatius sudah membuktikannya. Santo Ignatius dalam perkembangan hidup rohani dan pertobatannya rupanya sangat memahami bahwa daya indera dan fantasi manusia itu merupakan sebuah daya pemicu yang begitu luar biasa. Di masa muda, Ignatius banyak berfantasi tentang kemegahan pribadi dan kejantanan diri, serta keperkasaan. Di masa pertobatannya, daya fantasi ini, bersama rahmat Tuhan, merupakan sebuah “energi” yang melahirkan pengalaman mistik luar biasa yang kita kenal lewat Latihan Rohani Santo Ignatius.

Daya fantasi dan daya indera inilah yang menjadi kekuatan sentral Santo Ignatius dalam doa-doanya yaitu meditasi dan kontemplasi. Bagaimanakah para pakar Spiritualitas Ignatian menjelaskan kedua metode ini dalam konteks Spiritualitas Ignatian?

Meditasi: Doa diskursif dan reflektif

Pater George Ganss SJ menunjuk bahwa meditasi Ignasian pada dasarnya adalah sebuah doa yang bersifat diskursif. Metode ini sangat cocok dilakukan untuk para pemula yang biasanya seringkali cenderung untuk mencari prinsip-prinsip dan juga pemahaman kognitif atau juga inspirasi akal budi yang dapat mendukung keyakinannya ketika membangun hidup iman dan hidup rohani.(Ignatius Loyola, Spiritual Exercises and Selected Works, p.396).

Sedangkan Pater Joseph Tetlow SJ mengatakan bahwa meditasi Ignasian adalah sebuah cara soal memikirkan dan merefleksikan sesuatu, dengan menimbang-nimbang makna dan relevansi serta inspirasinya dalam hidup. (Ignatius Loyola – Spiritual Exercise, p.69).

Kontemplasi: Membuka pintu mata hati

Mengenai kontemplasi Ignasian, Pater Joseph Munitiz SJ dan Pater Philip Endean SJ mengatakan bahwa kontemplasi Ignatian adalah cara berdoa yang membuka pintu mata hati, dan membimbing kepada doa yang intim, doa yang reseptif dan mendalam sungguh pada hati kita/doa afektif. (Ignatius – Personal Writings. p. 16).

Pater John English SJ menjelaskan lebih jauh bahwa ketika seseorang melakukan doa kontemplasi Ignatian, dia sungguh-sungguh mau mengalami pengalaman berada di hadapan Tuhan sendiri, daripada berpikir ataupun berefleksi dengan akal budi tentang keutamaan-keutamaan dan ajaran iman kristiani (Spiritual Freedom, p.135)

Menuju hidup rohani integral

Di samping adanya kekhasan dan juga sekaligus perbedaan antara doa kontemplasi dan meditasi seperti tersebut di atas, dalam retret Ignatian ataupun juga dalam Latihan Rohani perbedaan-perbedaan tersebut hendaknya tidak dilihat secara kaku dan hitam-putih. Mengapa demikian?

Para pakar spiritualitas Ignatian menilai bahwa dalam realitas hidup doa dan juga dalam situasi retret nyata, biasanya perbedaan-perbedaan itu tidak lagi menjadi begitu “penting” mengingat bahwa dalam metode doa Ignasian keterlibatan seluruh indera, budi dan hati merupakan sesuatu yang sungguh integral dan tidak perlu dikotak-kotakkan atau dibatasi. Doa Ignasian adalah doa yang mau membawa orang menuju pada sebuah pengalaman hidup rohani yang integral sebagai pribadi yang utuh.

Pater Joseph de Guibert SJ menunjuk dengan lebih tegas sebagai berikut:

Dalam Spiritualitas Ignasian, pada prakteknya tidak ada pembedaan secara tajam antara kontemplasi dan meditasi. Justru sebaliknya, dalam banyak pengalaman berdoa, kedua metode doa ini seringkali overlapping dan saling melengkapi satu sama lain serta bisa hadir secara bergantian.

(The Jesuits – Their Spiritual Doctrines and Practice, p.607)

Setelah memahami arti doa kontemplasi dan meditasi baik dalam khasanah spiritualitas kristiani dan juga Ignasian, mungkin sebagian orang masih bertanya-tanya: Bagaimanakah melakukan kontemplasi dan meditasi dalam semangat spiritualitas Ignasian? Silakan ikuti uraian selanjutnya yang akan mengupas lebih detail hal-hal praktis berkaitan dengan kontemplasi dan meditasi.

Augustinus Widyaputranto, pelaku spiritualitas Ignatian, mahasiswa program S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Photo credit: http://www.theworshipcommunity.com

1 COMMENT

  1. Ditunggu lho : uraian selanjutnya yang akan mengupas lebih detail hal-hal praktis berkaitan dengan kontemplasi dan meditasi.

    Btw, mungkin secara teori sepertinya ‘gampang’ berdoa Ignatian (mungkin), tetapi tak jarang yang mengalami kesulitan. Saya sendiri kalau membayangkan doa ini sepertinya enak, simpel dan gampang. Tetapi begitu sudah niat, semangat 45 untuk mencoba kok susah ya…baru mau konsentrasi teringat kerjaan yang belum beres, teringat urusan yang belum selesei dll….Kalau ditunggu sampai semua beres, jadi tidak mulai mulai karena pekerjaan yang harus diselesaikan terus ada.

    Untuk diam, fokus saja terkadang susah. Semakin secara sadar ingin berkonsentrasi, semakin gampang pula gangguan datang (menjadi tidak fokus). Mungkin perlu ditambahkan pula tips praktis untuk menjalankan doa ini. Juga bagi pelaku spiritualitas Ignatian lainnya tentu punya pengalaman yg beragam. Mungkin bisa dishare sehingga bisa menjadi inspirasi bagi yang lain terutama bagi yang baru berniat/ ingin belajar doa ala Ignatius ini.

    Terima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here