Bacaan 1: Kej 18:20-32
Bacaan 2: Kol 2:12-14
Injil: Luk 11:1-13
Komunikasi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Lewat komunikasi setiap manusia berhubungan satu sama lain.
Kata komunikasi berasal dari Bahasa Latin “communicare” (menyampaikan).
Komunikasi berarti menyampaikan pesan, keinginan, atau permohonan untuk mendapatkan tanggapan.
Dalam iman, manusia berkomunikasi atau menyampaikan keinginan kepada Tuhan lewat doa.
Karena kita adalah sahabat sekaligus anak-anak Allah maka seyogyanya berkomunikasi secara akrab selayaknya anak dan bapak. Dan sebagai orangtua, pasti akan memberikan yang terbaik bagi anaknya.
Prinsip inilah yang disampaikan oleh Tuhan Yesus setelah mengajarkan cara berdoa yang baik kepada para murid-Nya.
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Maka gunakan kesempatan terbaikmu saat berkomunikasi dengan-Nya dalam doamu.
Kasih setia dan kepedulian Allah terhadap manusia ditunjukkan lewat penebusan Anak-Nya, Tuhan Yesus di kayu salib.
Komunikasi yang begitu dekat seperti seorang sahabat dan tidak canggung ditunjukkan oleh Bapa Abraham, saat ia bernegosiasi dengan Allah tentang rencana penghukuman dan penghancuran kota Sodom dan Gomorah.
Karena kejahatan yang dilakukan oleh warganya maka Allah berencana menghancurkan kedua kota tersebut.
Namun Bapa Abraham tahu bahwa tidak semua orang dalam kota itu bejat semuanya.
Maka secara lugas dan akrab, ia bernegosiasi dalam komunikasinya dengan Allah. Mulai dari lima puluh orang benar sampai akhirnya tinggal sepuluh orang benar yang membuat Allah membatalkan rencana penghukumannya.
“Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu.” Firman-Nya.
Sepuluh orang benar mampu menyelamatkan kota tersebut dari penghancuran Allah.
Pesan hari ini
Dalam doa jangan bertele-tele, namun berkomunikasilah dengan-Nya secara lugas, akrab dan tanpa canggung sama seperti saat berkomunikasi dengan ayahmu.
Mintalah sesuai kebutuhanmu dan Tuhan akan memberikan yang terbaik untukmu.
“Dalam doa, lebih baik memiliki hati tanpa kata-kata daripada kata-kata tanpa hati.”