Berlayar di Tengah Badai Kehidupan

0
1,465 views
Ilustrasi -- Yesus dan para murid di laut di tengah angin ribut- romanmiscellany

Selasa 4 Juli 2023.

  • Kej. 19:15-29.
  • Mzm. 26:2-3,9-10,11-12.
  • Mat. 8:23-27.

TIDAK ada yang tahu secara pasti, bagaimana kehidupan akan berjalan.

Tidak untuk esok hari, sekian jam dari sekarang pun kita tidak tahu apa yang akan terjadi.

Hanya Allah sang empunya kehidupan ini yang memiliki jawaban pasti.

Meski begitu, jangan gentar dan tawar hati. Lantaran hidup begitu tak terduga, bersyukurlah untuk setiap momen dan selalu bersiap untuk yang terbaik dan yang terburuk.

Melihat kenyataan hidup tak dapat diprediksi dan tak terduga ini, mendorong kita untuk sepenuhnya memercayai Tuhan dalam segala hal, menggantungkan segala asa hanya kepada-nya.

Kita ini dalam menjalani kehidupan tidak akan pernah lepas dari masalah.

Masalah yang datang pun bermacam-macam dan masalah itu datang tidak bisa diprediksi oleh kita.

Hingga akhirnya perjalanan hidup kita semakin sulit, baik secara fisik maupun mental.

Memang tidak ada orang hidup di dunia ini yang bebas dari masalah, namun alih-alih bangkit dan mengalahkan masalah dengan iman dan perkataannya, banyak orang yang sering frustasi dan menyerah kalah ketika menghadapi masalah besar yang tidak mudah dipecahkan.

Banyak pula yang baru diterjang masalah sudah pahit hati dan undur di dalam iman dan pelayanan

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.

Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: ‘Tuhan, tolonglah, kita binasa.’

Hidup dalam Tuhan bukan berarti bebas masalah. Saat berjalan dengan Tuhan sekalipun terkadang ‘angin ribut’ secara mendadak datang menyerang kita. Hal ini juga dialami oleh murid-murid Yesus saat mereka berada di dalam perahu.

Karena angin ribut, mereka menjadi sangat panik dan ketakutan, padahal Yesus berada dalam satu perahu.

Demikian juga kita pada saat mengalami permasalahan yang berat kita cenderung panik dan menjadi takut, padahal Yesus bersama kita dan ada di dekat kita.

Tuhan bukannya membiarkan dan meninggalkan kita berjuang mengatasi badai kehidupan sendiri. Sebaliknya justu kita yang seringkali melupakan dan tidak mempercayai-Nya.

Kita masih terpengaruh dengan apa yang kita lihat dan dengar, terpaku dengan apa yang kelihatannya di sekitar kita, yang berarti kita tidak berjalan dengan iman. Akibatnya kita mudah stres, murung, dan putus asa.

Yesus yang telah meredakan badai hari itu, masih bekerja dengan kuasa yang sama sampai hari ini dalam hidup kita umat-Nya.

Bagaimana dengan diriku?

Adakah saat ini saya merasa “perahu” kehidupanku sedang terombang-ambing oleh masalah yang berat?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here