ADVEN dan Natal mengingatkan kita pada peristiwa inkarnasi (Tuhan yang menjadi manusia). Selama masa Adven, orang mempersiapkan diri menyambut peristiwa inkarnasi.
Orang diajak mengenal proses inkarnasi dan memahami maknanya.
Silsilah Tuhan Yesus yang ditampilkan dalam injil Matius 1: 1-17 menegaskan bahwa Dia datang sebagai keturunan tokoh iman, yakni Abraham dan Daud (Matius 1: 1). Lewat Abraham semua bangsa akan diberkati (Kejadian 22: 18); dalam Yesus semua orang diselamatkan.
Dalam tiga periode silsilah itu dibagi (Matius 1: 17).
- Pertama, dari Abraham sampai Daud.
- Kedua, dari Daud ke pembuangan Babel.
- Ketiga, dari pembuangan Babel ke Yesus Kristus. Pembebasan dari pembuangan Babel disempurnakan dengan pembebasan dari dosa dan kematian oleh Tuhan Yesus.
Ketika Putera Allah menjadi manusia, Dia benar-benar menjadi salah satu dari kita. Itulah yang dikatakan Yohanes, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1: 14).
Putera Allah itu menjadi manusia agar setiap manusia menyatukan hidup dengan-Nya dan dengan demikian mengalami hidup ilahi-Nya. Hidup ilahi itu penuh kasih dan kebenaran.
Dalam masa adven kita diundang untuk berpartisipasi dalam inkarnasi-Nya. Bagaimana caranya? Dengan solider terhadap kehidupan dunia ini; bukan memisahkan diri darinya.
Menjadi “garam dunia” adalah langkah yang tepat berpartisipasi dalam inkarnasi. Tanpa itu, sebagai garam, kita tanpa rasa dan tak ada pengaruhnya.
Sabtu, 17 Desember 2022