Bacaan 1: Yes 58:1-9a
Injil: Mat 9:14-15
Puasa merupakan sesuatu yang lazim dijalani dan kita lihat dalam kehidupan manusia. Ada tujuan-tujuan tertentu bagi orang yang menjalani puasa, misal ketentuan (ibadah) agama, ritual untuk mencapai suatu tujuan, keprihatinan atau untuk tujuan kesehatan.
Secara kerohanian mungkin tidak banyak yang memahami makna puasa, yang penting itu adalah perintah agama untuk menahan lapar dan nafsu selama sekian jam.
Dalam tradisi Yahudi, puasa dijalani sebagai bentuk perkabungan, penyesalan dan pertobatan (pertobatan Niniwe, Yun 3:6). Demikian juga pada zaman Tuhan Yesus, orang-orang Yahudi berpuasa karena berkabung atau kedukaan (Mat 9:14).
Dalam injil hari ini mereka menegur para murid-Nya yang tidak ikutan puasa.
Yesus adalah Anak Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Kebersamaan dengan Allah adalah suasana sukacita penuh dan bukan kedukaan. Maka Tuhan Yesus menjawab mereka:
“Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Saat manusia terpisah dengan Allah maka saat itulah suasana yang harus diratapi dan berkabung. Ketika Tuhan Yesus pergi meninggalkan para murid naik ke surga, saat itulah mereka berkabung, prihatin dan berpuasa hingga kedatangan-Nya kembali saat “Parousia”.
Allah lewat Nabi Yesaya juga menegur puasa yang salah bangsa Israel.
Semestinya, ibadah puasa yang mereka lakukan dalam suasana prihatin dan menjalani pertobatan namun ternyata masih (sambil) melakukan hal-hal buruk.
- Berlaku lalim atau zalim atau menindas kaum lemah (buruh)
- Berkelahi
Puasa yang tidak tulus dan dikecam Allah:
“Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.”
Puasa yang benar dan dikehendaki Allah adalah:
- Melepaskan orang teraniaya dan mematahkan setiap kuk
- Berbagi kepada orang yang lapar
- Memberi perlindungan
- Memberi perhatian pada orang miskin
Dan Allah berjanji untuk mendengarkan doa orang yang berpuasa secara benar,
“Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.”
Pesan hari ini
Berpuasa tak hanya berbicara tentang aturan agama untuk menahan lapar namun harus memahami apa arti dan tujuannya serta bagaimana menjalankannya dengan benar.
“Mengeluh tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan, bersemangatlah dalam menjalani hidupmu dengan ikhlas dan sabar.”