“Hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih.” (2 Korintus 8:7).
Suatu hari penuh syukur, sukacita dan berkat dialami oleh Pastor Johanis “Yance” Mangkey MSC. Yakni, perayaan sederhana 43 tahun tahbisan imamat sekaligus pesta HUT ke-70.
Ekaristi syukur berlangsung hari Minggu, 30 Juni 2024, di Manado Convention Center, Kota Manado, Sulut.
Tahbisan tahun 1981
Romo Yance Mangkey MSC menerima Sakramen Imamatnya dan ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Keuskupan Manado waktu itu: Mgr. Th. Moors MSC. Terjadi tanggal 29 Juni 1981 di Gereja Katedral Manado. Sakramen imamat juga diterima bersamaan oleh alm. Pastor A. Roong MSC dan alm. Pastor Frans Rares MSC.
Kini, Romo Yance Mangkey MSC bertugas sebagai salah satu staf Pimpinan Provinsi MSC di Jakarta.
Sejumlah rekan imam MSC hadir
Di antara para rekan imam yang hadir adalah Pastor Melki Malingkas Pr, Pastor Hermas Asumbi MSC, Pastor Damianus Pongoh Pr dan Pastor Dismas Salettia Pr. Hadir juga sejumlah anggota keluarga, sahabat, dan kenalan.
Acara syukur ini diselenggarakan oleh GOTAUS (Gerakan Orangtua Asuh untuk Seminari) Keuskupan Manado; pesta syukur 43 tahun imamat ini disemarakkan oleh Manado Catholic Choir.
Dalam refleksinya, Romo Yance Mangkey MSC juga mengucap syukur aras HUT-nya yang ke-70 dan itu terjadi tanggal 18 Mei 2024 lalu. Ia memaknai panggilan imamatnya dengan mengutip ayat berikut: “Hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih.” (2 Korintus 8:7).
Ia merefleksikan bahwa selama 43 tahun sebagai imam, hanya dua tahun pertama diberi tugas jalani reksa pastoral di paroki: menjadi pastor rekan di Paroki Katedral Manado. Selanjutnya dan sampai sekarang, dia diberi kepercayaan mengemban tugas-tugas di bidang pendidikan dan pembinaan serta administrasi dan kepemimpinan.
Namun, pelayanan-pelayanan yang dijalankan selama ini oleh dia dasarkan atas kasih dari dan kepada Allah serta sesama. Secara konkrit, ia menyebutkan tentang pelayanan-pelayanan sakramental, ibadat-misa, layanan pastoral kepada orang sakit, orang meninggal, berbagi kasih dengan menyalurkan bantuan orang-orang lain, berinisiatif mencari bantuan, dsb.
Semuanya dipandang sebagai pelayanan kasih, karena merasakan betapa kasih Allah itu nyata melalui kemurahan hati (generosity) dari banyak orang. Tidak sedikit orang-orang dan lembaga-lembaga yang ikut dibantunya.
Walaupun tidak bertugas secara langsung di salah satu paroki, namun hati Romo Yance Mangkey MSC tetap selalu peduli; juga selalu tanggap dengan kebutuhan-kebutuhan rohani umat. Walaupun kadang hal itu juga melelahkan. Di Jakarta beliau lebih banyak terlibat dalam pelayanan bahasa Inggris yang menjadi kesukaannya.
Bagi Romo Yance Mangkey MSC, dengan menghidupi dan mempraktikkan cara dan hidup berpastoral non parokial dan melayani umat dengan kasih, semua itu membuat dia dan kita jadi “kaya” di hadapan Allah dan sesama. Hal ini tidak jadi dengan sendirinya. Tetapi perlu terus dipupuk, ditempa, ditumbuhkan, dan dikembangkan terus-menerus.
Minatnya untuk berefleksi dan menulis menghasilkan satu buku lagi; berjudul Tolle, Lege – Ambil dan Bacalah.
Buku ini merupakan kompilasi artikel-artikel yang ditulisnya beberapa tahun terakhir dalam bahasa Inggris dan bertemakan seputar iman. Untuk penerbitan ini disediakan juga terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Menjelang akhir misa, ia mempersembahkan buku yang diterbitkan sebagai ucapan syukur atas HUT kelahiran ke-70 dan imamat ke 43. Buku ini diberikan sebagai apresiasi atas doa dan dukungan bagi beliau kepada owner MCC, perwakilan imam, biarawan-biarawati, GOTAUS, Panti Sayap Kasih, dan segenap donatur.
Hasil penjualan buku dan kolekte diserahkan lanngsung kepada GOTAUS Keuskupan Manado sebagai dukungan untuk pendidikan dan pembinaan calon-calon imam.
“Aku wartakan karya agung-Mu, karya agung-Mu, karya keselamatan.”
PS: Artikel ini disiapkan oleh Romo Yance Mangkey MSC sebagaimana diserahkan kepada Redaksi Sesawi.Net.