KEMENANGAN tokoh sosialis Francois Hollande menjadi presiden baru Republik Perancis membuka jalan kembali meniti di jalur kiri. Ini dialami Perancis ketika tokoh “kiri” sosialis Francois Mitterand berhasil merebut kemudi Champs Elyssée dari tangan Presiden Valerie Giscard d’Estaing.
Hollande berhasil mengalahkan Sarkozy dengan perolehan suara sebanyak 53,32%, sementara suami mantan supermodel dunia Carla Bruni ini hanya mendapat sokongan suara sebanyak 46,58%.
Tampilnya sosok sosialis Perancis dengan figur utama Francois Hollande asal Rouen ini membuat Eropa sedikit ketar-ketir. Terutama, ketika harus melihat “isi” kampanye Hollande yang sesumbar akan membuat ekonomi Perancis sangar kembali di tengah hiruk pikuk Eropa membangun fondasi ekonomi mereka akibat terpuruknya nilai Euro.
Perancis jatuh ke jalur kiri, setelah vakum selama 17 tahun terakhir ini.
Kemenangan Hollande merebut tiket menuju kursi nomor satu di Champs Elyssée sungguh tak terduga sebelumnya, apalagi polling di sejumlah tempat masih menempatkan Sarkozy di papan atas. Namun, perubahan angin politik di Perancis menjelang pemilu hari Minggu (6/5) lalu akhirnya membawa Hollande –mantan guru—ke tangga teratas meluncur ke Istana Champs Elyssée.
Belum pernah jadi pejabat
Meski sudah malang melintang di panggung politik sosialis, namun tak pernah sekalipun Francois Hollande berhasil nangkring sebagai pejabat pemerintah. Taruhlah itu sebagai menteri—hal yang pernah dilakoni Sarkozy sebagai menteri dalam negeri sebelum akhirnya menjadi Monsieur le President de la Republique.
“Berakhir sudah era Sarko,” teriak kerumunan manusia pendukung Hollande di kawasan Bastille di Paris.
“Saya bangga bisa mendapat kesempatan membangkitkan harapan baru di Perancis,” tukas Hollande menyapa kerumunan massa di Tulle.
Mengapa Eropa ketar-ketir dengan munculnya Hollande dari garis sosialisme? Ini lantaran karena sikap Hollande yang menetang gagasan pengetatan ekonomi di Eropa yang dicanangkan Sarkozy bersama mitra kerjanya dari Jerman Kanselir Angela Merkel.
Jalan panjang Hollande merebut tiket menuju Champs Elyssée terbuka setelah pesaing terbesarnya dari kubu yang sama yakni Segolene Royal memilih mundur dan memutuskan mendukung pencalonan Hollande.
Lahir sebagai anak seorang dokter tanggal 12 Agustus 1954 di Rouen, Hollande kuliah administrasi public dan kemudian ilmu politik. Berhasil masuk ke lingkaran dalam pemerintahan Presiden Francois Mitterand sebagai penasehat ekonomi, namun karir Hollande kian moncer setelah menjadi anggota parlemen tahun 1988 mewakili Correze. Ia berhasil menggeser Lionel Jospin sebagai pemimpin partai sosialis tahun 1997 dan menduduki posisi ini hingga 10 tahun.
Hidup perkawinannya menjadi santapan enak media kuning, setelah ketahuan main asmara dengan wartawati politik bernama Valerie Trierweiler yang bekerja sebagai redaktur politik majalah Paris Match.