KITA tidak pernah mempertanyakan ke mana sopir bus kota yang kita tumpangi akan membawa busnya. Tetapi kita sering mempertanyakan Tuhan, ke mana Dia akan membawa hidup kita.
Seorang ayah mengajak puterinya yang berusia enam tahun menuju sebuah museum. Sudah lama anaknya ingin mengunjungi museum itu. Hari itu, ayahnya mengambil cuti untuk memenuhi keinginkan puterinya. Dalam perjalanan, putrinya tak henti-hentinya bertanya kepada ayahnya.
Puterinya bertanya, “Apakah ayah tahu tempatnya? Apakah ayah tahu jalan-jalannya?”
Sang ayah berkata, “Ayah tahu. Jangan kuatir, nak. Kamu duduk manis-manis saja. Ayah akan membawamu ke tempat yang sudah lama kamu inginkan.”
Meski sudah diberi berbagai penjelasan, namun sang puteri tetap cemas. Ia kuatir, kalau ayahnya nyasar ke tempat yang lain. Ia kurang percaya pada kata-kata ayahnya. Ia merasa bahwa ayahnya kurang memahami rute perjalanan menuju museum itu.
Sering manusia kurang percaya pada sesuatu yang belum dilihat atau dialaminya. Orang kemudian mempertanyakannya. Orang ingin memiliki kepastian tentang sesuatu yang sedang dikerjakan. Karena itu, banyak pertanyaan dan mungkin keraguan yang terjadi dalam dirinya.
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk senantiasa percaya dan menyerahkan seluruh hidup kepada Sang Pencipta.
Kita mesti yakin bahwa Tuhan yang telah menciptakan kita itu senantiasa menyertai kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita berjuang sendirian di dunia antah berantah ini. Tuhan pasti telah mengarahkan kita ke jalan yang benar.
Dalam hidup sehari-hari, kita diharapkan untuk memiliki iman kepada Sang Pencipta. Artinya, kita berserah diri kepadaNya dalam setiap situasi hidup ini. Kita gantungkan hidup kita padaNya, karena Tuhan begitu murah hati terhadap ciptaanNya. Tuhan tentu punya banyak cara untuk mendampingi kita.
Mari kita berserah diri kepada Tuhan yang begitu menyayangi kita. Dengan demikian, hidup ini sungguh-sungguh membawa sukacita dan damai.
Tetap semangat, sahabat-sahabat. Tuhan memberkati.