Berserah Diri pada Tuhan Itu Indah

0
375 views
Ilustrasi: Pasrah pada Tuhan. (Ist)

BANYAK orang mengandalkan kemampuan dirinya sendiri dalam mengatasi berbagai persoalan hidupnya. Akibatnya, mereka sering mengalami kemandegan dalam hidup. Tidak ada jalan keluar yang baik dalam menyelesaikan persoalan hidup.

Alkisah seekor rusa betina sedang hamil tua. Ketika mendekati detik-detik kelahirannya, rusa ini pergi ke suatu tempat yang jauh di sisi hutan yang berdekatan dengan sungai.

Tiba-tiba sesuatu yang tidak ia bayangkan terjadi. Terdengar suara gemuruh dari langit. Tiba-tiba tampak kilat yang menyambar ke permukaan bumi. Hutan kering ini terbakar dahsyat, karena percikan api dari petir tersebut.

Ketika rusa itu menoleh ke kiri, tampak seorang pemburu telah siap melesatkan anak panah ke arahnya. Saat menoleh ke kanan, ia pun terkejut melihat seekor singa lapar yang siap menerkamnya. Tiada pilihan bagi rusa ini selain mati dimangsa singa, mati terkena panah, mati terbakar atau mati tenggelam karena melompat ke sungai.

Bahaya mengancam dari berbagai penjuru. Tidak ada lagi kesempatan untuk berlari. Lalu apa yang harus ia lakukan?

Bersedih dan merintih? Menangis dan menjerit? Atau ia harus berlari sementara kondisinya begitu lemah? Atau menyerah pada keadaan? Rusa pun pasrah. Dia hanya memusatkan perhatian untuk melahirkan bayinya.

Lalu apa yang terjadi? Kilat-kilat yang menyambar mengganggu pandangan si pemburu. Akhirnya panah yang dilesatkan pun meleset dan mengenai si singa lapar.

Singa malang itu mati seketika. Tiba-tiba hujan datang begitu deras dan memadamkan kebakaran di hutan tersebut. Pemburu lari mencari tempat berteduh dan tidak fokus lagi pada rusa tersebut. Rusa betina itu pun melahirkan dengan selamat.

Hidup ini tidak lepas dari kesulitan-kesulitan. Namun manusia mesti tetap menjalani hidup ini sampai ajal menjemputnya. Ada kalanya orang tidak tahan menghadapi kesulitan-kesulitan.

Ada orang yang cuek saja terhadap berbagai masalah hidupnya. Orang seperti ini merasa bahwa ia tidak perlu menyelesaikan masalah hidupnya. Ada orang lain yang akan membantu dirinya.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk berani menghadapi berbagai persoalan hidup ini. Caranya adalah dengan berserah diri kepada Tuhan, Sang Pencipta dan pemilik hidup ini.

Rusa itu tidak punya banyak pilihan. Ia berserah diri pada Sang Khalik. Apa yang akan terjadi pada dirinya, biarlah terjadi. Tuhanlah yang menjadi penguasa atas dirinya. Yang mesti ia lakukan adalah melakukan tugasnya melahirkan bayinya.

Banyak orang putus asa dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup. Seolah-olah ada begitu banyak hal yang mesti diselesaikan namun tidak selesai-selesai juga.

Lantas orang pun mengambil jalan pintas. Orang kemudian menghentikan perjalanan hidupnya. Orang terpaku pada dirinya sendiri dengan meratapi keadaannya.

Orang beriman tentu mesti tetap berjuang dalam situasi apa pun. Orang beriman punya keyakinan bahwa Tuhan yang mahapengasih dan penyayang senantiasa menyertai perjalanan hidupnya. Karena itu, berserah diri kepada Tuhan adalah satu-satunya cara yang paling ampuh dalam menjalani hidup ini.

Mari kita terus-menerus berserah diri kepada Tuhan yang mahapengasih dan penyayang.

Dengan demikian, hidup ini menjadi sesuatu yang bermakna bagi diri dan orang lain. Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here