Home BERITA Berserah pada Penyelenggaraan Ilahi

Berserah pada Penyelenggaraan Ilahi

0
678 views
Ilustrasi - Pikiran kalut, pening, dan pusing, (Ist)

Bacaan 1: Kis 11:21b-26; 13:1-3
Injil: Mat 10:7-13

MASA depan adalah misteri bagi manusia. Kekuatiran akan masa depan hanya akan membuat gelisah dalam hidup. Kuatir adalah momok dalam kehidupan.

Ada sebuah gambaran tentang kekuatiran dalam strata sosial manusia:

• Orang miskin: makan apa?
• Orang menengah: makan di mana?
• Orang kaya tamak: makan siapa?

Orang bisa memiliki rasa kuatir terhadap pencapaian kebutuhan hidupnya. Bisa juga kuatir jatuh dalam kemiskinan serta kuatir akan masa depannya.

Kekuatiran membuat seseorang tidak bisa fokus pada Tuhan dan akhirnya menjerumuskannya pada kecintaan akan hal duniawi. Orang bisa menjadi tamak karena merasa kuatir.

Melaksanakan pengutusan Tuhan memang tidak mudah. Banyak mengandung risiko serta kekuatiran dalam hidup.

Sebagian orang bisa memiliki rasa tidak percaya diri saat menjalankan pelayanan karena kuatir akan hidupnya.

Pelayanan memang bukan tempat untuk mencari rezeki.

Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus menantang setiap murid-Nya untuk melepaskan diri dari ketergantungan hal-hal duniawi saat menjalankan pelayanan.

“Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.

Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.”

Para pengikut-Nya diminta untuk hidup sepenuhnya pada penyelenggaraan ilahi.

Setiap orang telah menerima kebaikan Tuhan maka kita wajib berbuat kebaikan pula pada sesama tanpa memikirkan balasannya. Tuhan sendirilah yang akan memberikan upahnya kepada para pelayan-Nya.

Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta wajib Santo Barnabas. Orang baik yang penuh Roh Kudus serta hidup menurut penyelenggaraan ilahi.

Berkat pewartaannya, jemaat Antiokhia Syria bisa berkembang menjadi banyak.

Ia lalu dipilih oleh Roh Kudus secara khusus untuk menjalankan misi pewartaan bersama dengan Paulus.

Barnabas berani membuktikan komitmennya untuk berserah pada penyelenggaraan ilahi. Ia menjual seluruh hartanya dan memberikannya pada para rasul untuk membiaya kegiatan pewartaan mereka.

Barnabas tidak kuatir sedikit pun, jika ia hidup tanpa harta duniawi. Sebab ia percaya Tuhan akan memberikan solusi dalam kehidupannya.

Pesan hari ini

Apakah saya juga percaya pada penyelenggaraan ilahi atau malah meragukannya dan lebih mengandalkan diri sendiri?

“Hidup dengan kekhawatiran berarti hidup melawan kenyataan.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here