YESUS menggambarkan Kerajaan Surga itu bagai biji sesawi (Matius 13:31-32) dan ragi (Matius 13:33). Biji sesawi itu paling kecil (Matius 13:32) dan ragi itu sedikit.
Namun, bila bertumbuh, biji sesawi itu akan menjagi pohon yang besar menjadi tempat burung-burung bersarang (Matius 13:32). Demikian pula ragi yang hanya sedikit itu mesti mampu membuat tepung terigu tiga sukat seluruhnya beragi.
Biji sesawi dan ragi itu menggambarkan jemaat pengikut Yesus yang waktu itu berjumlah kecil. Namun kawanan yang kecil itu mempunyai potensi dan pengaruh yang besar. Kini menjadi satu miliar lebih jumlahnya.
Itu terwujud, karena mereka berpegang pada hakikat dan sifatnya sebagai tubuh Kristus yang senantiasa bersatu dengan Sang Kepala, Kristus. Di bawah tekanan dan penindasan mereka tidak mati, tetapi malah bertumbuh cepat sekali.
Hal itu masih terjadi hingga saat ini. Salah satu bagian dari Gereja itu adalah Serikat Yesus (SY). Berkat Santo Ignasius Loyola dan dua temannya (Petrus Faber dan Fransiskus Xaverius), Serikat Yesus menjadi kongregasi religius yang kuat dan besar.
Orang dapat merasakan pengaruh dan manfaatnya, baik di dalam Gereja maupun dalam masyarakat luas. Mereka memiliki ketaatan mutlak kepada Paus. Mereka merintis dan membuka karya misi di banyak negara di dunia.
Melalui pelbagai bidang karya seperti pendidikan, politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain para pengikut Santo Ignasius menebarkan ragi-ragi kebenaran di mana-mana. Bagai bergerak dalam senyap dengan buah berlipat-lipat.
Kerajaan Surga itu kecil seperti biji sesawi dan sedikit seperti ragi. Namun memberikan pengaruh yang amat besar. Jangan sampai para pengikut Kristus dihantui oleh status minoritasnya.
Sebaliknya, mereka mesti bersyukur sebagai yang kecil (Matius 11:25).
Senin, 31 Juli 2023
Petingatan Santo Ignasius Loyola