Bertemu Uskup KAJ, Walikota Tangsel Jamin Kebebasan Beribadah

0
1,241 views
Bapak Uskup Agung KAJ bersama Walkot Tangsel Ny. Airin Rachmi Diany, dan para pemuka masyarakat di Ciputat. (Eko Wardiyanto)


SUASANA Misa Minggu (28/4) pagi pukul 08.00 WIB di Gereja Santo Nikodemus Paroki Ciputat, Tangerang Selatan, terlihat berbeda dari hari minggu biasanya.

Maklum saja, misa kali ini dipersembahkan secara konselebrasi dengan imam selebran utama Bapak Uskup Keuskupan Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo didampingi Pastor Paroki Romo A. Yus Noron dan Romo Reynado Antoni Haryanto.

Juga ikut serta pastor-pastor lain yang pernah bertugas di Paroki Ciputat, yakni:

  • Romo Alphonsus Setya Gunawan Pr.
  • Romo Silvester Hari Pamungkas Pr.
  • Romo Antonius Pramono Wahyu Nugroho Pr.
  • Romo Bernardus Dimas Indragraha Pr.

Misa Pesta Kerahiman Ilahi kali ini juga bertepatan dengan peringatan HUT Dua Windu  Paroki Ciputat serta Peresmian Gedung Penunjang Sekretariat dan Fasilitas Sosial.

Pada homilinya, Bapak Uskup Mgr. Ignatius Suharyo mengingatkan tiga hal berikut kepada umat yang hadir di gereja.

  • Pertama, umat Katolik mesti percaya bahwa Yesus sungguh telah bangkit.
  • Kedua, kita semua diajakuntuk terus mewartakan Kabar Gembira.
  • Ketiga, uskup mengajak umat untuk menemukan Yesus yang selalu hadir dalam setiap Perayaan Ekaristi.
Homili Uskup Agung KAJ.

“Untuk apa kita diutus? Jawabannya, kita diutus untuk menyebarkan wajah kerahiman Allah. Salah satu contoh kerahiman Allah adalah dengan cara menghindari penggunaan kekerasan dalam menghadapi apa pun, karena kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah tetapi malah menimbulkan kekerasan lain,” demikian tegas Bapak Uskup.

Pengguntingan pita.

Pemberkatan gedung fasilitas baru

Usai misa, acara dilanjutkan dengan pemberkatan gedung baru.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Peresmian Gedung Penunjang Sekretariat dan Fasilitas Sosial Bapak Stevi Salindeho menceritakan proses yang panjang mulai dari pembelian tanah hingga bangunan ini berdiri.

Pemberkatan ruangan dengan recikan air suci.

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) telah diperoleh dari Pemerintah Kota Tanngerang Selatan pada 13 Oktober 2017 yang kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama 4 Februari 2018, topping off 13 Oktober 2018 hingga diresmikan hari minggu (28/4/2019).

Bapak Uskup dan para pastor kemudian memberkati dengan air suci seluruh ruangan gedung bertingkat tiga ini.

Hadir dalam acara peresmian gedung antara lain perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tangerang Selatan, Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangerang Selatan, Danramil Ciputat, Kapolsek Ciputat, tokoh-tokoh Agama Hindu dan Buddhis serta perwakilan umat dari paroki lain se Tangerang Selatan, tokoh masyarakat sekitar gereja dan tentu saja ratusan umat Paroki Ciputat.

Suasana serba Betawi.
Dihadiri segenap pemuka lintas agama dan tokoh masyarakat serta pejabat pemerintah tingkat lokal.

Seluruh proses acara ini memakai adat nuansa betawi. Saat memberikan sambutan, Pastor Paroki Ciputat Romo A. Yus Noron mengajak seluruh umat untuk semakin aktif melakukan kegiatan di gereja dan mau menjaga dan memelihara gedung fasilitas sosial seluas hampir 2.000 meter persegi ini.

Uskup Agung KAJ Mgr. Ignatius Suharyo menyambut sapa Walkot Tangsel Ny. Airin Rachmi Diany. (Eko Wardiyanto)

Walkot Tangsel hadir

Saat acara ramah tamah berlangsung di lantai 3 gedung baru, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang semula batal hadir tiba-tiba mampir ke acara.

Dalam sambutan singkatnya, Walikota Tangerang Selatan menyampaikan selamat atas peresmian gedung penunjang sekretariat dan fasiltas sosial.

“Slogan kota Tangsel yakni ‘Cerdas, Modern dan Religius’ haruslah benar-benar bisa diwujudkan dan dengan peresmian gedung baru ini. Pemkot menjamin kebebasan beribadah semua umat beragama, termasuk umat Katolik di Tangerang Selatan,” uar Airin sesudah menandatangai prasasti peresmian gedung.

Acara peresmian gedung fasilitas sosial ini dihadiri oleh segenap pemuka lintas iman dan tokoh masyarakat serta pejabat pemerintah lokal.

Gedung penunjang kegiatan gereja ini terdiri dari beberapa ruangan yang terbagi di tiga lantai dan telah diberi nama-nama pahlawan Katolik.

Gedung ini bisa juga digunakan warga umat lain di sekitar gereja untuk menggadakan acara. Salah satu ruangan yang bakal ramai adalah ruang dokter umum dan dokter gigi yang setiap hari Minggu melayani warga sekitar dan umat yang sakit.

Partisipasi umat.

Kredit foto: Eko Ardiyanto/Paroki Ciputat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here