Berbeda pendapat dengan pasangan itu hal wajar. Tak jarang pula perbedaan ini memicu pertengkaran dari yang biasa-biasa saja sampai bertengkar sengit.
Bertengkar sebetulnya baik untuk pembelajaran kedua belah pihak. Psikolog dan penggagas lembaga People Management Consultant, Alexander Sriewijono menyebutkan bahwa pertengkaran sebenarnya merupakan proses belajar untuk saling memahami.
Karenanya tak jarang hubungan akan semakin hangat setelah proses pertengkaran. “Sebaiknya hubungan semakin baik setelah bertengkar. Kan masalahnya sudah diselesaikan bersama,” ucap Alex.
Alex menekankan kalau pertengkaran itu harus jadi pembelajaran bagi kedua belah pihak. Apa yang diinginkan dan tak diinginkan oleh pasangan harus dibicarakan dan dicari solusi bersama.
Penyelesaian itu penting
Proses menyelesaikan masalah bersama itu yang penting. Masing-masing akan mengetahui seperti apa keinginan dan ego pasangannya. Kalau itu tidak terjadi, tentu saja pertengkaran hanya akan menyisakan pertengkaran berikut yang lebih hebat.
“Yang jadi masalah adalah jika pertengkaran terjadi karena hal yang sama. Harusnya hal yang sama tak boleh jadi pemicu pertengkaran. Kalau sampai terjadi lebih dari tiga kali pertengkaran akibat hal yang sama, harus dicek kenapa kok bisa demikian,” ujar Alex.
Meski demikian bukan berarti pasangan yang sering bertengkar karena hal yang sama harus putus atau bercerai.
“Coba cari bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga itu bisa siapa saja. Kalau mau langsung ke psikolog juga boleh,” imbuh Alex.
Michael, penulis
Sumber : SEHATNEWS.com
