ORANG Farisi dan ahli Taurat tidak percaya kepada Yesus. Mereka menuntut tanda daripadaNya sebagai bukti bahwa Ia adalah Sang Mesias; padahal sudah begitu banyak mukjizat yang telah dilakukanNya. Kedegilan hati mereka, menyebabkan mereka tidak mampu melihat tanda kehadiran Allah di dalam diri Yesus.
Berbeda dengan bangsa Niniwe; cara hidup mereka memang tidak berkenan di hadapan Allah, namun setelah mendengar pewartaan dari nabi Yunus, mereka menyadari kesalahan mereka dan segera bertobat.
Lewat Injil pada hari ini, kita semua diajak untuk bertumbuh di dalam kedewasaan iman. Jangan menjadikan Tuhan sebagai sumber pemuas kehendak kita sehingga kita selalu saja menuntut dan memaksaNya untuk memberikan mukjizat sebagai syarat agar kita percaya kepadaNya.
Bukalah mata hati kita, sadari betapa banyak mukjizat yang telah dikerjakan Tuhan di dalam hidup kita. Nafas kehidupan yang boleh kita hirup, semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah kita, hangatnya sinar mentari, hanyalah sebagian kecil dari mukjizatNya. Dan jangan lupakan hal yang terutama… kasihNya yang begitu besar, sehingga lewat pengurbanan Kristus, kita dibebaskan dari kuasa maut dan diperkenankan untuk hidup kekal bersamaNya kelak.
Mari bertobat, tinggalkan sikap hidup yang berorientasi kepada diri sendiri dan beralih ke sikap hidup yang berpusat kepada Kristus. Mohon bimbinganNya agar kita dimampukan untuk menumbuhkembangkan iman kita sehingga kita memiliki iman yang hidup dan berbuahkan tindakan nyata.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Thank you for all