Bertobat dan Percaya

0
255 views
Ilustrasi

KATA-kata Yesus kepada yang mengerumuni Dia amat keras. “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus.” (Lukas 11: 29).

Mengapa mereka disebut jahat?

Marilah kita lihat apa yang dilakukan Yesus kepada mereka.

Pertama, Yesus berkata berbahagialah mereka yang mendengakan sabda Allah dan melaksanakannya (Lukas 11: 28). Artinya, orang perlu percaya dan taat kepada Tuhan.

Kedua, orang diajak untuk percaya bahwa Tuhan itu memelihara hidup mereka. Tuhan itu Bapa yang baik. Karena itu, mereka bisa berdoa dan meminta kepada-Nya (Lukas 11: 5-13).

Namun, mereka tidak mendengarkan dan melakukannya. Mereka malah meminta Yesus memberikan tanda. Dia menegaskan bahwa mereka tidak akan diberi tanda, karena kehadiran Yesus dan yang dilakukan-Nya merupakan tanda amat nyata.

Dia itu tanda yang mengajak orang bertobat seperti Yunus; bahkan lebih besar dari pada Yunus (Lukas 11: 32). Dia juga lebih besar dari pada Salomo yang kebijaksanaannya menarik ratu dari Selatan datang (Lukas 11: 31).

Baik orang Ninive maupun ratu dari Selatan merepresentasikan orang-orang kafir yang mau belajar dan bertobat.

Itulah jalan menuju keselamatan. Tetapi khalayak yang sedang mengerumuni Dia itu tidak mau melakukan itu. Mereka meminta tanda atau bukti supaya dapat percaya kepada Yesus.

Mengapa Yesus tidak mau memberikan tanda yang mereka minta?

Pertama, tanda itu tidak akan membuat mereka bertobat dan percaya. Kedua, semua yang dilakukan Yesus menegaskan bahwa Dialah tanda kasih Tuhan kepada manusia.

Di sini, Yesus menegaskan bahwa untuk dapat diselamatkan orang mesti mendengarkan, memahami, menerima dan mewujudkan sabda Yesus. Melakukan itu dalam kehidupan sehari-hari.

Yang diperlukan bukan tanda atau bukti yang dapat dilihat dengan mata, tetapi sikap bertobat dan percaya.

Senin, 10 Oktober 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here