Bacaan 1: Rm 8:1 – 11
Injil: Luk 13:1 – 9
DALAM kejadian kecelakaan pesawat beberapa waktu lalu, ada kisah menarik di mana terdapat dua calon penumpang yang ditolak naik pesawat tersebut gara-gara tak punya sertifikat Test Antigen.
Beberapa saat kemudian, pesawat yang tadinya akan dinaiki kedua orang tersebut jatuh.
Alhasil kedua orang tersebut selamat dari kecelakaan pesawat.
Dari kisah ini, kita tidak bisa mengatakan bahwa kedua orang tersebut diberkati karena selamat dari kecelakaan. Sebab ini sama saja mengatakan bahwa penumpang yang mengalami kecelakaan tidak diberkati?
Setiap orang tentu akan mengalami kematian, hanya saja tidak bisa diketahui kapan jadwal masing-masing orang akan mendapatkannya dan dengan cara seperti apa.
Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus juga mengatakan hal yang sama.
Ada dua kisah, dimana orang-orang Galilea dihukum mati Raja Herodes dan kecelakaan rubuhnya menara di Siloam yang menimpa 18 orang dan mati karenanya.
“Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?… Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?”
Beberapa orang Yahudi mengaitkan kedua kisah tersebut dengan hukuman dosa.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa keberuntungan dan penderitaan bukanlah petunjuk mengenai keadaan rohani seseorang.
Namun, dalam penghakiman yang akan datang, mereka yang jahat pasti akan mengalami penderitaan.
Penghakiman memang tidak ada yang tahu kapan terjadi, namun pasti akan tiba waktunya.
Maka berubahlah selagi masih ada kesempatan.
Rasul Paulus menjawab tentang pergumulan antara hidup dalam dosa dan kebenaran. Ia mengajak jemaat Roma untuk hidup dalam Roh agar hidup dalam kebenaran.
Pada saatnya nanti Roh akan membangkitkan tubuh kita untuk hidup dalam kebakaan.
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging. Mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Pesan hari ini
Keberuntungan dan penderitaan tidak mencerminkan hidup kerohanian seseorang. Namun, hidup adalah kesempatan, pergunakan waktumu dengan baik untuk hidup dalam Roh selagi masih ada waktu.
Sebab Roh akan memimpin pada kebenaran dan kehidupan kekal.
“Di tengah-tengah setiap kesulitan, pasti ada kesempatan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”