GUA Maria Ratu Toho merupakan salah satu destinasi wisata rohani yang ada di daerah Kalimantan Barat. Letaknya tepat berada di Desa Terap, Kecamatan Toho.
Gua Maria ini didirikan oleh Suster Kongregasi Fransiskanes Sambas (KFS) yang berkarya di daerah tersebut. Komunitas suster KFS tersebut dinamakan Komunitas Spoletto. Karya-karya yang mereka bangun antara lain, fasilitas ziarah gua Maria yang terdiri dari empat belas perhentian jalan salib yang berada di sisi kiri bukit dilihat dari arah Komunitas Spoletto, replika makam Kristus, dan replikasi Yesus yang tersalib setinggi 5 meter.
Selain itu, pada tengah perhentian terdapat area peribadatan yang biasa digunakan suster dan masyarakat setempat untuk mengadakan Perayaan Ekaristi atau ibadat rosario.
Di perkotaan, suster KFS memiliki yayasan yang bergerak di bidang pendidikan khususnya di Kota Pontianak. Maka dari itu, setiap bulan Maria atau Bulan Rosario, siswa-siswi akan mengadakan kunjungan ke Gua Maria Ratu Toho.
Kegiatan ziarah para murid
Seperti biasanya, siswa-siswi bersama rombongan guru dan orangtua berdatangan menggunakan bus untuk melaksanakan ibadat rosario. Meskipun medan yang dihadapi cukup jauh dan terjal, tetapi semangat anak-anak untuk berdoa dapat mengalahkan rasa lelah itu.
Beberapa guru akan dipandu untuk mengarahkan siswa dan orangtua menuju ke area peribadatan. Sembari melakukan perjalanan, para guru yang menyertai akan menjelaskan pos-pos perhentian Jalan Salib yang dilewati. Setelah di ujung perjalanan, tibalah rombongan di area peribadatan.
Rutinnya, setiap pekan selalu ada imam atau pastor yang datang untuk melaksanakan Perayaan Ekaristi sehingga para siswa-siswi, staf guru dan para orang tua dapat ikut serta dalam Perayaan Ekaristi.
Setelah melaksanakan ibadat jalan salib, rombongan di arahkan ke area Komunitas Spoletto. Di tempat inilah anak-anak akan diasah ketangkasan fisik motoriknya melalui beberapa kegiatan outbound yang telah dirancang oleh para guru dan suster KFS.
Pengembangan fisik
Beberapa fasilitas yang disediakan antara lain halang rintang, rintangan rangkak, melompati ban besar, memanjat jaring, rintangan keseimbangan dan kolam terjun.
Di bagian depan terdapat kolam ikan yang dapat digunakan sebagai edukasi siswa dalam mencintai hewan dengan memberi makan ikan.
Bertolak lebih dalam terdapat area hewan ternak. Di sini, siswa akan diperkenalkan secara langsung hewan-hewan yang lazimnya diternakkan atau dipelihara. Hewan yang ada antara lain ayam kampung, kalkun, bebek serati, angsa, babi, burung hantu, anak anjing, tupai dan ada juga biawak yang tentunya berada di dalam kandang yang terjaga keamanannya bagi anak-anak.
Selain itu, juga disediakan fasilitas bagi siswa-siswa untuk belajar menanam padi untuk mengajarkan secara langsung bagaimana proses menanam padi hingga bisa menjadi nasi dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai kegiatan edukatif ini bertujuan untuk mengajarkan siswa secara langsung bagaimana teori yang didapat di sekolah menjadi sebuah pelajaran praktis dalam kegiatan outbound.
Selanjutnya, siswa, orangtua dan guru yang telah berkotor-kotoran akan diarahkan ke kolam renang Gua Maria Ratu Pencinta Damai, anjungan untuk membasuh diri.
Rencana ke depan, suster KFS akan mendirikan rumah retret untuk meningkatkan pelayanan pada kebutuhan umat yang ingin berziarah dan beristirahat sejenak menikmati kondisi pedesaan yang masih asri.
Untuk mencari makan ringan dan minuman, sudah disediakan kantin dan toko yang bernama “Toho Mart” yang dikelola oleh karyawan suster KFS.
Masyarakat setempat juga turut ambil bagian dalam sukses kegiatan di Gua Maria sebagai bentuk dukungan, baik menjaga keamanan, mengatur lalu lintas dan lain-lain.
Mari berkunjung ke Gua Maria Ratu Toho, untuk menemukan Tuhan di dalam perziarahan hidup dan doa.
Hal ini sejalan dengan petuah “menjadi batin yang berdoa” yang dipegang oleh suster KFS dalam melaksanakan karya dan misinya di tengah dunia.