Biara Rubiah Karmel Flos Carmeli Batu: Indahnya Rangkaian Daun di Masa Adven

0
1,771 views
Ilustrasi (Ist)

PAGI ini terasa lain di hati saya sebagai petugas yang dipercaya sebagai Sakrista periode ini di Biara Rubiah Karmel Flos Carmeli. Saya menikmati rangkaian daun yang menghiasi tiga patung  dekat meja altar di kapel luar biara kami yang  saya rangkai semalam. Di sela-sela menjalankan tugas perutusan hari ini, rangkaian daun itu memberi suasana lain yang memberi semangat dalam beraktivitas.

Menikmati rangkaian daun itu bagi saya merupakan anugerah tersendiri dimana Tuhan mengajak saya untuk bersyukur dan bersyukur lagi akan kehidupan yang saya nikmati saat ini. Bentuk rangkaian daun yang indah dan sederhana mengingatkan saya ,bahwa manusia diciptakan Tuhan itu menurut gambar Allah(Kej. 1:27). Dari awal,  manusia diciptakan untuk saling melengkapi ; ini seperti sebuah rangkaian, baik itu daun maupun bunga saling mengisi sehingga terciptalah keindahan alami dan penuh seni.

Keindahan itu terjadi pula dalam hidup berkomunitas di Biara Rubiah Karmel Flos Carmeli Batu. Dalam keunikan masing-masing pribadi, kami dengan latar belakang yang berbeda dikumpulkan oleh Tuhan untuk tujuan  hidup yang sama yakni mengabdiNya dalam hidup doa, persaudaraan dan karya yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari seumur hidup. Menurut banyak orang itu mustahil tetapi pada kenyataannya Biara Rubiah Karmel ini sudah berdiri 54 tahun. Di dalamnya Tuhan telah merangkai kehidupan doa dan kurban yang dihidupi oleh para Rubiah dengan rahmat dan kasihNya.

Konstitusi Para Rubiah Karmel bab 1, pasal 1 artikel 26 yang menyatakan sebagai berikut:  “Dikumpulkan dalam nama Tuhan, dijiwai oleh Roh Kudus, dengan mengikuti teladan Bunda Allah dan Gereja awali, kita berusaha hidup bersatu dalam satu hati dan satu pikiran (Kis. 4:32; bdk Kis. 1:14) dan dengan demikian membentuk suatu keluarga yang otentik di mana semua sungguh mengalami bahwa mereka adalah saudara-saudari dan putri-putri dari Bapa yang sama. Persatuan hati ini, yang terlaksana dalam setiap komunitas, hendaknya melampaui batas-batas biara dan meluas ke seluruh Ordo, Gereja dan ke seluruh umat manusia.“

Berbekal sebagian kecil dari pedoman hidup sebagai Rubiah Karmel seperti yang tertulis di atas, saya sebagai pribadi diajak untuk terus menerus melatih diri untuk bertobat, berubah dan berbuah dari hari ke hari.

Ini berlaku tidak hanya pada Masa Adven ini saja, melainkan setiap hari  diajak untuk terus menjadi lebih baik.  Tersembul keinginan untuk terus menjadi bagian dari rangkaian daun atau bunga yang indah bagi Tuhan entah itu sebagai vas, savana, air daun, carang, bunga, gunting, pisau, atau tempat sampahnya.

Semua itu tidak menjadi suatu soal, karena hal itu hanya merupakan  sarana. Itu membantu kita  menemukan kehadiran Tuhan dengan nyala cinta kasih yang berkobar-kobar sehingga  saya bisa menikmati anugerah Tuhan setiap hari dengan kebahagiaan yang selalu tersedia dari Allah dan berbuah nyata dalam kehidupan berkomunitas dan dalam doa yang membubung ke atas untuk seluruh Ordo, Gereja dan seluruh umat manusia.

Maka terciptalah suatu rangkaian hidup doa yang indah yang menyalurkan rahmat yang membawa seluruh umat manusia dan ciptaanNya selalu terarah kepadaNya.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here