Bikin Roti Tawar di Tahun Rohani

0
0 views
Ilustrasi: Roti buatan sendiri by Royani Lim

Puncta 29 Oktober 2024
Selasa Biasa XXX
Lukas 13: 18-21

SALAH satu tugas yang harus dilakukan para frater di Tahun Rohani Jangli, Semarang, waktu itu adalah membuat roti tawar. Secara bergiliran, kami disuruh membuat roti tawar setiap hari Rabu siang, supaya bisa disajikan sebagai menu sarapan hari Kamis paginya.

Di ruang dapur susteran, kami menyiapkan bahan-bahan membuat roti. Ada terigu protein tinggi, air secukupnya, ragi instan, madu, minyak goreng, tepung gandum dan garam yang cukup. Alat-alat masak semua sudah disiapkan.

Kami campur bahan-bahan itu dengan ragi sampai lembut kalis elastis. Adonan itu didiamkan di loyang selama satu jam biar mengembang.

Ragi yang dicampur itu bekerja untuk mengembangkan tepung roti. Setelah mengembang, roti bisa dipanggang sampai matang dengan oven.

Dengan gambaran ragi yang diaduk di dalam tepung terigu sehingga bisa mengembang makin besar, Yesus menjelaskan tentang tumbuhnya Kerajaan Allah di tengah-tengah kita.

Juga dengan tumbuhnya biji sesawi menjadi pohon yang besar, Yesus mengumpamakan proses berkembangnya karya Allah di dunia ini.

Seperti para petani yang tidak menyadari tumbuh kembangnya benih yang ditabur, demikian kita pun tidak sadar bahwa karya Allah itu berproses secara alami di tengah-tengah kita.

Kerajaan Allah itu seperti matahari yang terus berputar membuat pagi berjalan menuju sore dan malam. Besuknya muncul kembali tanpa kita perintah dan kita sadari. Allah pun terus berkarya menumbuhkan kehidupan di alam semesta.

Seperti Pemasmur yang memperingatkan kita, laksana rumput yang pagi hijau segar dan sore harinya menjadi kering layu, kita pun mengikuti proses kehidupan yang dianugerahkan Tuhan.

Mari kita menjalaninya agar bisa tumbuh berkembang dalam proses dan berguna bagi sekitar kita.

Seperti ragi yang mengubah tepung menjadi roti dan berguna untuk hidup, demikian pun diri kita semoga bisa berguna bagi sekitarnya agar dunia semakin tumbuh dalam kasih dan persaudaraan.

Seperti benih biji sesawi,
tumbuh jadi pohon yang tinggi.
Hidup harus terus kita dijalani,
Kasih Allah tak pernah berhenti.

Wonogiri, mari terus bertumbuh kembang
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here