DRAMA upaya pembunuhan terhadap pastor paroki yang tengah memimpin perayaan ekaristi nyaris terjadi di Gereja St. Yoseph di Jl. Dr. Mansyur, Kota Medan, Minggu siang tanggal 28 Agustus 2016 ini. Modus upaya pembunuhan ini nyaris sama dengan insiden berdarah yang telah menewaskan pastor sepuh bernama Jacques Hamel (84) bersama dua suster biarawati yang tengah mengikuti misa di Gereja Paroki St. Etienne-du-Rouvray, Keuskupan Rouen, Normandia, Perancis Barat Daya, 26 Juli 2016 lalu.
Baca juga: Breaking News: Ledakan Bom Nyaris Terjadi di Gereja Paroki St. Yoseph, Medan
Sebuah ransel berisi bahan-bahan peledak berupa bom-bom pipa hasil rakitan dibawa pelaku masuk ke gereja, ketika tengah berlangsung misa mingguan. Di dalam ransel itu juga ada pisau tajam, kapak, sejumlah kabel, dan bahan-bahan lainnya.
Usai pembacaan Injil dalam misa mingguan tersebut, tiba-tiba bom rakitan yang ada di ransel tersebut ‘ingin meledak’ dengan munculnya asap keluar dari ransel hingga membuat umat panik dan segera berhamburan keluar meninggalkan misa. Pelaku yang menyasar pastor sebagai targetnya segera mengejar pastor dengan senjata pisau tajam untuk mencoba membunuhnya di dalam gereja.
Ia mencoba naik ke altar untuk menangkap tangan sang pastor. Namun, upayanya tidak berhasil karena pelaku segera ditangkap tangan oleh umat katolik yang tengah mengikuti misa. Pelaku kini sudah diamankan oleh kepolisian setempat.
Sr. Bernadeth FSE yang saat itu tengah melaju di depan gereja mengaku kaget ketika terjadi ‘keributan’ di depan gereja, tak lama setelah terjadi insiden percobaan bom bunuh diri dan upaya pembunuhan terhadap pastor tersebut.
Pastor paroki Romo Albert Pandiangan OFMCap tidak mengalami cidera serius dalam insiden ini.
Gereja St. Yoseph di Jl. Dr. Mansyur, Kota Medan, berlokasi tidak jauh dari Universitas Sumatra Utara (USU).
Berikut ini sejumlah barang bukti yang ditemukan di TKP dan diperkirakan milik pelaku seorang diri sebagaiman dilansir oleh Polresta Medan di sebuah laman FB.