KEHIDUPAN normal di Bangkok terancam sekarat, karena banjir dahsyat benar-benar mengepung Ibukota Negeri Gajah Putih ini. Sebuah gambar yang tak lazim menyiratkan seriusnya kondisi bencana alam ini, ketika sebuah pesawat terbang terlihat parkir di apron Pangkalan Udara Don Muang dengan pemandangan genangan air ada dimana-mana.
Laporan statistik menyebutkan, banjir dahsyat yang memporak-porankan kehidupan keseharian di Bangkok ini merupakan bencana terburuk di Negeri Gajah Putih sejak tahun 1942. Hingga kini sedikitnya 373 orang dilaporkan tewas dan 9 juta orang terpaksa mengungsi karena rumahnya tergilas arus genangan banjir yang menggila.
28 provinsi di seluruh negeri juga kena dampaknya, meskipun derajad keparahannya sedikit lebih sedikit dibanding Bangkok. Namun angka ini dahsyat karena merupakan 1/3 dari keseluruhan wilayah Thailand.
Meski Ibukota Bangkok ditahan oleh banyak bendungan, namun kalau ketinggian air meningkat, siapa bisa jamin kalau Bangko dalam waktu dekat tidak akan menjadi lautan air? Kawasan industri di Ayutthaya dan Pathum Thani menjadi kubangan air.
Belum lagi, jalanan di jalur-jalur penting di Bangkok kini sudah “alih fungsi” menjadi sungai dalam kota.
Bahkan, sejumlah buaya berhasil “naik darat” dan memasuki kawasan permukiman di Bangkok.
Apakah mungkin kerana kini UMNO sudah tidak lagi 100 Melayu Islam dengan kemasukkan bumiputra bukan Melayu Islam ke dalam UMNO
Kalo kita melihat berita di TV akhir akhir ini, maka kita akan sering melihat berita banjir yang sedang di alami ibukota Negara kita tercinta Jakarta.