PENGGUNAAN kata “hamba” dalam perumpamaan (Lukas 19: 12-26) itu bukan hanya terlalu halus, tetapi mengganggu dalam memahami maknanya. Terjemahan yang lebih tepat adalah budak.
Ada perbedaan status dan konsekuensi dari keduanya. Hamba itu masih mempunyai hak dan sedikit kebebasan. Sedangkan budak itu barang milik tuannya (“property“). Seluruh hidupnya tergantung pada majikan atau tuannya. Dia juga tidak punya hak bersuara. Tugasnya adalah melaksanakan perintah tuannya.
Dua hamba yang pertama melaksanakan perintah tuannya dan membuat mina yang dipercayakan menjadi sepuluh dan lima (Lukas 19: 16.18). Maka, disebut budak yang baik (taat kepada tuannya). Sedang budak ketiga tidak melaksanakan amanat tuannya.
Lebih dari itu, dia terlalu banyak mulut; berani mengkritik tuannya (Lukas 19: 20-21). Jadi, dia itu budak yang jahat (Lukas 19: 22). Dia ini sama dengan orang-orang sebangsa dari tuan itu yang melawan dan menolak dia menjadi rajanya (Lukas 19: 14).
Budak itu melambangkan semua manusia, khususnya orang Kristen. Sedang tuan itu adalah Yesus. Hidup mereka tergantung dan terpusat pada Yesus, tuannya. Mereka tidak punya kemampuan apa-apa untuk hidup dan menyelamatkan dirinya. Tugas mereka adalah melaksanakan kehendak Yesus, Sang Raja.
Waktu tiba kembali pada kedua kalinya, Dia akan memanggil mereka untuk menunjukkan apa yang telah dikerjakan berkaitan dengan mina yang dipercayakan.
Yang patuh melaksanakan perintah akan dianugerahi hadiah, sepuluh kota (Lukas 19: 17) dan lima kota (Lukas 19: 19). Artinya, boleh ikut memerintah dalam kerajaan-Nya; mengambil bagian dalam kemuliaan-Nya.
Sedang budak yang jahat itu menanggung dua hukuman.
Pertama, mina yang satu diambil darinya (Lukas 19: 24). Kedua, dibunuh di depan Sang Raja (Lukas 19: 27). Kehilangan hidup abadi dan kebahagiaannya.
Mina itu bisa berarti rahmat baptis yang harus dikembangkan, Injil yang harus diwartakan, kesaksian yang mesti disampaikan, waktu dan bakat yang perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan Gereja dan dunia, iman yang mesti dibagikan, dan lain-lain.
Mereka yang telah melaksanakan akan dihadiahi, karena telah menjadi budak yang baik. Sedang yang tidak melaksanakan akan dihukum, karena mereka itu budak kurang ajar.
Rabu, 16 November 2022