Bacaan 1: Ef 4:1-7. 11-13
Injil: Mat 9:9 – 13
MUNGKIN masih saja ada beberapa daerah kumuh di Jakarta yang luput dari perhatian pimpinannya selama ini. Banyak masalah harus dibenahi di daerah-daerah kumuh dan itu tentu saja tidak mudah.
Perlu sebuah rasa kasih untuk sedikit menengok mereka.
Pak Jokowi sejak menjabat sebagai Gubernur Jakarta di tahun 2012, program pertamanya adalah mengunjungi daerah-daerah kumuh untuk membenahinya.
Rabu 16 Oktober 2012, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi sejumlah permukiman padat di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.
Daerah yang selama ini mungkin jarang atau bahkan tidak pernah dikunjungi pimpinannya. Jokowi berdialog dengan warga, melihat permukiman mereka, dan saluran air sekitar permukiman.
Warga sangat antusias menyambutnya, tidak mengira gubernur baru mengunjungi kampungnya. Ada yang kegirangan dan menangis haru, menyambut kedatangannya.
Dalam tradisi Yahudi, seorang pemungut cukai dianggap pengkhianat bangsa karena bekerja kepada penjajah Romawi.
Selain itu mereka juga dianggap pendosa sehingga harus dikucilkan (tidak perlu bergaul dengan mereka).
Namun bagi Tuhan Yesus, itulah misi-Nya ke dunia.
Ia datang untuk menyelamatkan para pendosa yang mau bertobat, bukan malah dikucilkan. Hanya karena kasihlah, maka hal ini bisa terjadi.
Sementara, orang Farisi yang selalu merasa paling agamis atau religius memiliki sikap yang sebaliknya. Orang berdosa tak pantas berada dekat mereka.
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Demikian sabda-Nya.
Meski dalam penjara, Paulus tetap menunjukkan kasihnya kepada jemaat di Efesus. Ia menasihati agar jemaat tetap rendah hati, lemah lembut dan sabar.
Sebagai “Gereja”, jemaat adalah satu tubuh dan satu Roh satu sama lain. Kita dipanggil sebagai satu saudara dalam iman, satu baptisan di mana Yesus Kristus adalah kepala-Nya.
Pesan hari ini
Rangkulan kepada Matius yang dianggap pendosa tentu bukanlah sebuah pencitraan. Karena hal itu berbuah manis, ia menjadi penginjil ulung. Sebagai “Gereja” harus tetap rendah hati dan saling mengasihi.
Percuma beribadah dan keluar dari rumah ibadah masih menebar kebencian.
“Semangat kerendahan hati lebih manis daripada madu, mereka yang menyuburkan dirinya dengan madu akan menghasilkan buah yang manis. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”