Kamis, 2 Desember 2021
Yes. 26:1-6.
Mzm. 118:1.8-9.19-21.25-27a; Mat. 7:21.24-27
KEUNGGULAN hidup beriman terletak dalam perilaku atau tindakan, bukan wacana atau omongan.
Keteguhan kita dalam menghidupi iman akan menentukan daya tahan kita, bila menghadapi hantaman hujan, banjir dan terpaan badai berupa cemoohan, kekerasan, penindasan, penganiayaan, diskriminasi.
Orang yang sungguh beriman adalah orang yang berjuang melakukan kehendak Bapa di surga.
Mereka disebut bijaksana, karena mereka mendengar sabda dan melakukannya di dalam hidup setiap hari di dalam hal-hal yang sederhana
“Saya sungguh bersyukur, karena punya orangtua yang bisa saya jadikan panutan hidup,” kata seorang ibu mengawali syeringnya.
“Mereka mendidik kami tidak dengan kata-kata yang hebat, tetapi dengan teladan nyata dari hidup mereka,” lanjutnya.
“Suatu kali, bapak menegaskan kepada kami: ‘Pantang bagi manusia menjilat ludah sendiri’. Hal itu dikatakan bapak kepada kami, untuk menegaskan bahwa semua janji yang keluar dari mulut harus dihidupi apa pun risikonya,” ujarnya.
“Namun gara-gara prinsip ini, bapak permah dikelabuhi oleh saudara sendiri, bahkan hingga harus melepaskan sebagian kebun kami. Saya tahu pamanmu tidak menepati janjinya, tetapi saya tidak akan mengingkari apa yang telah saya janjikan padanya,” kata bapak waktu itu.
“Kalau ya bilang ya, kalau tidak bilang tidak, selebihnya itu datang dari si jahat,” kata bapak dengan mengutip firman Tuhan.
“Keteguhan, ketulusan dan sikap tanpa kompromi, jika tentang prinsip hidup menjadi warisan orangtua kami dalam menjalani hidup ini,” ujarnya lagi.
“Orangtua kami telah meletakkan pondasi hidup beriman di hati kami,” lanjutnya.
Dalam bacaan injil hari ini kita dengar.
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.”
Hanya ada dua macam fondasi hidup. Fondasi batu karang teguh adalah sikap dan praktik hidup saat yang sesuai sabda Tuhan.
Orang sedemikian disebut Tuhan bijaksana sebab kehidupan taat pada sabda Tuhan hingga membuatnya tahan terpaan badai.
Fondasi pasir adalah sikap dan praktik hidup yang mendengar firman dan ajaran Yesus, tetapi tidak melakukannya.
Orang seperti itu bodoh sebab rumah kehidupannya pasti akan tersapu bersih oleh terpaan badai dan banjir dahsyat.
Bagaimana dengan diriku?
Pondasi hidup seperti apa yang aku bangun saat ini?