Home BERITA Buku Baru: “12 Katekese, Renungan dan Doa Bunda Maria”

Buku Baru: “12 Katekese, Renungan dan Doa Bunda Maria”

0
Buku Baru 12 Katekese, Renungan dan Doa Bunda Maria

MENYELAMI sosok Bunda Maria, dan Keistimewaannya dalam Gereja Katolik melalui buku 12 Katekese, Renungan dan Doa Bunda Maria.

Sosok Bunda Maria tak bisa dipisahkan dari Gereja Katolik. Kita sebagai umat Katolik sering menyampaikan doa-doa kita melalui perantaraan Bunda Maria.

Ini berarti, Maria adalah sosok yang spesial, penting dan sangat dihormati.

Dalam Kitab Suci, kehadiran Maria sudah diceritakan sebelum peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem.

Ini membuktikan bahwa Gereja Katolik tidak asal-asalan menetapkan Bunda Maria sebagai tokoh penting dalam iman Katolik, tapi melalui pertimbangan khusus. Ada sejarah panjang tentang perjalanan hidup Bunda Maria yang diakui gereja.

Karena itu, sebagai umat Katolik perlu disadari bahwa selain berdoa melalui Bunda Maria, kita juga harus tahu pokok-pokok ajaran penting tentang sosok Bunda kita ini.

Ada begitu banyak bahan bacaan yang khusus mengulas tentang keistimewaan Bunda Maria sebagai Bunda Allah kita. Sebagian tentang hal tersebut dapat kita temukan dalam buku “12 Katekese, Renungan dan Doa Bunda Maria” ini.

Banyak ajaran penting tentang Bunda Maria dijelaskan dengan sangat detail di dalam buku yang ditulis oleh Imam Diosesan yang telah menyelesaikan studi S2nya di Pontificia Università Gregoriana Roma, dan sekarang berkarya di Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang, Romo Yohanes Gunawan Pr.

Sesuai judulnya, buku ini dikelompokkan dalam 3 bagian dengan setiap bagian berisi 12 poin.

Setiap poin menunjuk dengan jelas kepribadian Maria yang selama ini belum kita ketahui. Penyajian dan penjelasan yang dipaparkan pun sangat sederhana, sehingga mudah dipahami oleh kaum awam.

1. Bunda Maria adalah sosok ibu yang dihormati
Bagian pertama dalam buku ini khusus membahas katekese tentang Bunda Maria. Setelah menelusuri bagian pertama, saya semakin sadar bahwa Bunda Maria bukan hanya jadi Ibu Yesus, tapi ibu bagi setiap individu.

Pada halaman 25 misalnya, kita bisa temukan penjelasan Santo Paus Yohanes Paulus II tentang keibuan Maria. Orang kudus itu menjelaskan bahwa Maria selalu hadir dan ikut ambil bagian dalam kehidupan kita sehari-hari.

Ia mengerti dengan segala persoalan kita, karena semasa hidupnya bersama Yesus, Maria juga menghadapi berbagai persoalan yang rumit. Maria bahkan harus menyaksikan kematian putranya di kayu salib.

2. Memiliki gelar dan dirayakan secara khusus
Berlanjut ke halaman 48, kita mendapat penjelasan tentang keistimewaan Bunda Maria dalam Gereja Katolik. Keistimewaan itu tampak dalam dua hal yakni perayaan liturgi dan gelar kepada Bunda Maria.

Secara keseluruhan, dalam jangka waktu 1 tahun, Gereja merayakan 32 hari raya yang berkaitan dengan Bunda Maria. Sedangkan untuk gelar yang melekat pada Bunda Maria, terhitung sebanyak 117 gelar.

Salah satu alasan mengapa Bunda Maria diberi gelar adalah karena ia dipilih secara istimewa oleh Allah Bapa. Bahkan keistimewaan itu tak hanya di bumi tapi juga di surga.

3. Pengakuan para Bapa Gereja tentang Maria
Pada bagian “Ajaran Bapa Gereja tentang Maria adalah Bunda Allah” (hal 85), kita temukan sejumlah pengakuan dan ajaran dari para Bapa Gereja dan Santo/a tentang pentingnya Bunda Maria dalam Gereja Katolik.

Seperti dikatakan Santo Gregorius Naziense pada tahun 382 bahwa “Barang siapa tidak percaya bahwa Bunda Maria adalah Bunda Allah, maka ia adalah orang asing bagi Allah. Sebab Bunda Maria bukan semata-mata saluran, melainkan Kristus sungguh-sungguh terbentuk di dalam Rahim Maria secara Ilahi (karena tanpa campur tangan manusia), namun juga secara manusiawi (karena mengikuti hukum alam manusia)”.

4. Bangga memiliki Bunda Maria
Pada bagian ini, penulis yang adalah Imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang ini secara khusus mengajak pembaca untuk sadar bahwa memiliki Bunda Maria sebagai ibu kita adalah hal yang luar biasa dan patut disyukuri.

Di sana dikatakan bahwa Maria adalah Ratu Surga, dan kita merayakan Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu setiap 22 Agustus.

Keratuan Bunda Maria ini tak bisa dipisahkan dari Yesus yang adalah Raja Damai. Karena Bunda Maria melahirkan Yesus sang Raja atas surga dan bumi, maka Bunda Maria adalah Ratu Surga di dalam kerajaan Allah.

Sosok Bunda Maria yang disajikan oleh Romo Yohanes Gunawan Pr dalam buku 12 Katekese, Renungan, dan Doa melalui Bunda Maria ini benar-benar menambah pengetahuan iman tentang Maria yang adalah Bunda Allah dalam Gereja Katolik.

Sumber: Paparan buku Romo Yohanes Gunawan Pr.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version