BANG, down, won. Tiga kata ini menjadi mantra sakti bagi Jimmy Bobo (Sylvester Stallone) dalam melakoni hidupnya yang keras sebagai pembunuh bayaran. Ia memenuhi kualifikasi ini sebagai jago kepruk tanpa pernah ada ruang di bilik hatinya untuk satu kata bernama: ampun.
Ia bekas prajurit AL Amrik, lengkap dengan kualifikasi dengan demolition man alias serdadu ahli peledakan. Namun selepas ditendang dari US Navy karena pelanggaran disiplin, ia menjadi seorang penjahat kriminal dan selanjutnya berburu uang panas dengan cara membunuh manusia atas dasar pesanan orang.
Menjadi pembunuh bayaran, itulah profesi Bobo bersama Louis Blanchard (Jon Seda), sohibnya dalam perburuan mencari uang panas. Namun, dalam kisah layar lebar yang diambil dari naskah bertitel Du Plomb dans la Tete ini, nafas Blanchard hanya seumur jagung. Lehernya digorok pembunuh bayaran lain bernama Keegan (Jason Momoa), tak lama setelah mereka berdua membantai tanpa ampun Hank Greely (Holt McCallany), seorang polisi korup.
Kematian Blanchard membuat Bobo naik pitam.
Bobo secepat kilat menjejaki keberadaan para pembunuh Blancard itu. Namun, upaya memburu Marcus Baptiste (Christian Slater) yang berduet dengan seorang oportunis dari Ghana yang pincang bernama Robert Morel (Adewale Akinnuoye-Agbaje) mendapat tentangan dari Detektif Taylor Kwon (Sung Kang).
Kwon datang dari jauh dengan satu destinasi yakni New Orleans. Tujuannya guna menilisik kematian Greely, mantan sohibnya di kepolisian. Ternyata, penyidikan ini membawanya berkenalan dengan Bobo dan kemudian putrinya yang eksentrik: ahli tato bernama Lisa (Sarah Shahi).
Singkat kata, selain dar-der-dor maka suara bag-bug menjadi irama penentu film keras dengan judul sangat provokatif ini: tembak peluru langsung ke jidatmu! Dan memanglah, setiap kali senapan atau pistol meletup, maka peluru timah panas ini langsung menerjang bebas tanpa hambatan menuju jidat dan sedetik kemudian korbannya langsung bersimbah darah. Dut atawa mati bersimbah darah.