MENURUT data IPPC, suhu bumi diperkirakan bakal melewati titik kritis 1,5 derajat celsius lima tahun mendatang. Dengan kenaikan suhu hingga 1,5 derajat celsius, populasi yang terpapar bencana bakal berlipat ganda, apalagi jika suhu global bertambah 2,8 derajat celsius pada akhir abad ini sebagaimana diprediksi IPCC. Bahkan, jika upaya menekan emisi tidak memadai, suhu global pada tahun 2100 bisa bertambah 3,2 derajat celsius (Kompas, 5 Juni 2023).
Ahli biologi konservasi Universitas Indonesia, Jatna Supriatna, mengatakan, selain pemanasan global, dunia saat ini juga menghadapi penurunan keragaman hayati dan pencemaran lingkungan. Tiga krisis yang saling terkait ini bisa memicu kepunahan massal kehidupan yang keenam di bumi.
Sekalipun para ilmuwan telah mencapai konsensus tentang gentingnya kondisi lingkungan saat ini, sebagian masyarakat belum menyadari kedaruratan saat ini.
Bhumiksara perlu ikut berperan menyebarluaskan informasi valid dan bermanfaat tentang sedang terjadinya zaman darurat iklim ini beserta cara bersikap dan bertindak untuk membantu memperbaiki keadaan.
Diharapkan peserta mendapat wawasan baru sehingga lebih peduli dan mau ikut beraksi dalam gerakan melindungi bumi, rumah kita bersama.
Webinar akan diadakan pada Sabtu, 19 Agustus 2023, pkl 12.00 WIB via zoom, terbuka untuk umum dan gratis. Pendaftaran bisa melalui link https://bit.ly/KBB-BumiRumahKita
Akan hadir para pembicara yang merupakan praktisi lebih dari 10 tahun berkecimpung di pelestarian lingkungan hidup dan orang muda yang berani memilih jalan hidup berbeda dari mainstream sebagai penyelamat lingkungan. Para narasumber adalah:
Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr
Romo Ferry SW sebagai aktivis lingkungan hidup telah lama aktif bergerak, antara lain dengan turut mendirikan Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup yang mengelola Eco Camp di Bandung pada 2014 dan tahun 2020 merintis Integral Ecology Institute.
Romo Ferry juga sering membimbing retret ekologis dan aktif mengajak umat untuk peduli dan beraksi bagi perbaikan kerusakan alam semesta.
Romo Ferry akan memaparkan dua ensiklik Paus Fransisikus yang erat terkait lingkungan hidup yaitu: Veritatis Gaudium dan Laudato Si Action Platform.
Margaretha Quina
Margaretha Quina akan cerita tentang profesi yang dipilihnya sebagai advokat lingkungan dan beberapa fakta data kerusakan lingkungan di Indonesia.
Paparan mba Quina diharapkan memperkaya wawasan orang muda dan menaikkan kepedulian orang muda supaya punya perspektif darurat iklim dalam profesi yang digeluti masing-masing.
Rosa Yeneswara
Rosa akan sharing singkat pengalamannya sebagai staf Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) di Stasiun Reintroduksi Orangutan Jantho, Aceh Besar. Profesi yang dia rasakan sebagai panggilan hidupnya. Rosa merupakan Pemapan 2017.
Moderator webinar Puella Desideria Adiartanto (Pemapan 2021), dan MC Aloysia Gesya Violiandari (Pemapan 2021)
Tindak Lanjut: Komunitas Bumi Rumah Kita
Pada saat webinar, para peserta webinar akan ditawari untuk bergabung pada WAG Komunitas Bumi Rumah Kita (KBRK). Anggota KBRK akan mendapatkan materi presentasi narasumber, tambahan referensi, dan bisa melakukan tanya jawab lanjutan dalam forum KBRK.
Para narasumber akan bergabung di WAG KBRK dan memberi pendampingan langsung kepada para anggota KBRK.
Tujuan KBRK ini adalah untuk mendampingi para peserta webinar yang ingin berkontribusi dalam gerakan penyelamatan bumi rumah kita bersama baik sendiri-sendiri dalam profesi masing-masing maupun bersama.
Semoga itu menjadi satu gerakan yang bermanfaat bagi para anggotanya dan masyarakat luas.
Mari belajar menjaga bumi rumah kita. Sampai jumpa di webinar.