Tingginya jumlah kemiskinan dan keluaga miskin di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat Bupati Hasto Wardoyo melakukan tiga aksi “Tri Tedo” sebagai bentuk keprihatinan.
“Selama masih ada keluarga miskin di Kulon Progo maka saya berjanji tidak akan makan nasi sebagai wujud empati terhadap warga yang masih kesulitan membeli beras. Saya berjanji tidak akan minum manis selain dari gula dari Kulon Progo sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi mandiri. Saya berjanji tidak akan mengonsumsi buah impor sebagai wujud keprihatinan terhadap gaya hidup konsumtif dengan membeli barang impor,” katanya di Wates, Rabu.
Ia mengatakan, kalau lembaga swadaya masyarakat dapat melakukan aksi mogok makan. Ini bagian dari bentuk empati kepada masyarakat miskin yang tidak mampu membeli beras dan mendukung ekonomi mandiri di Kulon Progo.
“Semoga ini dapat menambah semangat kita dan jajaran pejabat di Kulon Progo untuk dapat mengabdi kepada masyarakat dan mewujudkan masyarakat Kulon Progo lebih baik,” kata dia.
Ia mengatakan, program pembangunan orientasinya akan diawali dari program-program kecil, seperti memberdayakan petani dan masyarakat mewujudkan ekonomi mandiri, memperbaiki infrastruktur tingkat desa yang ditargetkan selesai hingga 2015, dan kesehatan gratis untuk masyarakat.
Mulai dari yang kecil
“Program pembangunan kami tidak berorientasi untuk kebijakan besar, tetapi mulai dari yang kecil-kecil seperti pembuatan rumah potong hewan, beras petani Kulon Progo untuk pegawai negeri sipil dan rencananya melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) membangun bengkel untuk mobil-mobil dinas, dengan tujuan uang yang ada di Kulon Progo tidak keluar daerah,” kata dia.
Pemerintah Kulon Progo ke depan ini akan mengembangkan berbagai program rencana pembangunan seperti pembangunan bandara internasional, pelabuhan samudera Tanjung Adikarta, pengembangan kawasan strategis ekonomi, kawasan industri Sentolo, kawasan angropolitan di Kalibawang dan Temon, dan pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Nanggulan dan Wates.
Selain itu, rencananya kebijakan pemerintah Kulon Progo melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Tahun Anggaran 2012, sedikitnya Rp250 miliar akan digunakan untuk kepentingan umum seperti infrastruktur dianggarkan sekitar Rp78 miliar, pendidikan Rp 47 miliar dan kesehatan Rp45 miliar.
“Ini bagian dari rencana ke depan, tetapi kami akan mengawali pembangunan mulai dari yang kecil menuju ke yang besar,” kata dia.