Bacaan 1: Bil 11:25 – 29
Bacaan 2: Yak 5:1 – 6
Injil: Mrk 9:38-43. 45. 47-48
PEREMPUAN mana yang tak ingin terlihat cantik dan sempurna. Setiap orang secara manusiawi selalu menginginkan penampilan yang sempurna.
Selebriti Paris Hilton dalam sebuah sesi wawancara berkata, “No matter what a woman looks like, if she’s confident, she’s sexy.”.
Bagaimanapun kelihatannya, wanita menarik adalah mereka yang penuh percaya diri.
Cantik dan sempurna adalah anugerah Tuhan, mungkin tak semua orang mendapatkannya.
Namun kata Paris Hilton, ternyata penampilan fisik bukanlah segalanya. Sebab seiring waktu, kesempurnaan fisik tak akan mampu bertahan di dunia ini.
Tuhan Yesus pun bersabda, lebih baik hidup tanpa tangan, kaki dan mata sempurna jika pada akhirnya hanya membinasakan jiwa ke neraka.
Tuhan Yesus juga mengajak para murid untuk bertoleransi serta terbuka kepada siapa saja yang memiliki kehendak baik.
Tidak melawan Yesus namun mau bekerja dalam nama-Nya, memberi kebaikan kepada siapa saja.
Ketamakan berawal dari penindasan terhadap pihak lain. Santo Yakobus menasihati agar jemaat tidak tamak.
Mengejar kekayaan secara membabi buta bahkan menindas orang lain yang telah berkeringat untuk mereka.
Dalam bacaan pertama, kita juga membaca bagaimana Musa menegur Yosua bin Nun yang telah menjadi irihati.
“Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka.”
Yosua irihati kepada Eldad dan Medad karena mereka tak hadir dalam kemah pertemuan namun mendapat karunia kepenuhan Roh Allah.
Pesan hari ini
Jika Tuhan menggunakan hak prerogatifnya kepada orang lain (Eldad dan Medad), mengapa harus irihati?
Bagi Tuhan, kesempurnaan fisik bukanlah hal terpenting melainkan kasih kepada sesama, toleransi dan sikap terbuka.
Jauhkan ketamakan, irihati dan kejahatan lainnya, agar tidak terpisah dari-Nya.
“Aku ingin menjadi orang Kristen sejati dan bukan sekadar pembawa nama Kristen. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”