PERAYAAN Epifani (penampakan Tuhan) diwarnai dengan cahaya ilahi. Sinarnya mengalahkan dan menyingkirkan kegelapan (Yesaya 6: 2).
Nabi Yesaya berulangkali mewartakan cahaya itu (Yesaya 60: 1-3). Bangsa Israel dipanggil untuk menjadi terang, karena terang Tuhan telah terbit atas mereka (Yesaya 60: 2).
Terang ilahi itu bersinar atas bangsa-bangsa yang berduyun-duyun datang kepada cahaya itu (Yesaya 60: 3).
Santo Paulus menegaskan bahwa bangsa-bangsa lain pun telah menjadi ahli waris, anggota tubuh, dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus (Efesus 3: 6).
Injil Matius memberitakan tentang raja orang Yahudi yang terang-Nya menuntun orang-orang majus dari timur datang menyembah Dia (Matius 2: 1-2).
Mereka ini mewakili bangsa-bangsa bukan Yahudi yang percaya dan datang menyembah Yesus, Sang Cahaya ilahi. Dia pemimpin yang menggembalakan Israel baru (Matius 2: 6).
Yesus, Sang Penyelamat dan cahaya dunia itu lahir dalam lingkungan bangsa Yahudi. Namun, Dia datang untuk segala bangsa; bukan hanya untuk orang Yahudi.
Sabda Tuhan menyampaikan minimal dua pesan penting. Pertama, bahwa cahaya ilahi itu mengalahkan kegelapan (Yesaya 60: 2).
Yesus, Sang Cahaya itu mengalahkan kegelapan maut dan dosa.
Kedua, Yesus memancarkan Cahaya-Nya kepada semua orang. Seperti orang majus datang menyembah dan membawa persembahan, demikian pula semua orang diundang untuk datang menyembah dan membawa persembahan kepada Yesus.
Persembahan mereka bukan emas, dupa, dan mur, melainkan cinta kasih mereka. Dengan mencintai Tuhan dan sesama, mereka memancarkan Yesus, Sang Cahaya ilahi bagi seluruh dunia.
Minggu, 8 Januari 2023
Epifani Tuhan Yesus Kristus
