Renungan Harian
Jumat, 13 Mei 2022
Bacaan I: Kis. 13: 26-33
Injil: Yoh. 14: 1-6
BEBERAPA waktu yang lalu, saya menemani anak-anak misdinar camping. Dalam pertemuan persiapan terakhir, diputuskan bahwa beberapa misdinar senior berangkat lebih dahulu untuk memasang tenda dan mempersiapkan beberapa hal yang nanti akan dibutuhkan di sana. Sedang peserta yang lain akan berangkat kemudian sambil menunggu beberapa anak yang pada hari itu masih sekolah hingga siang.
Saya dan peserta camping berangkat menggunakan truk. Kami meminjam dua buah truk militer untuk mengangkut peserta dan perbekalan. Waktu keberangkatan agak terlambat dari waktu yang telah ditentukan, karena ada beberapa anak yang datang terlambat.
Sepanjang jalan kami bersuka cita, bernyanyi dan bercanda. Ketika sampai ke daerah di mana kami mau camping, hari sudah mulai gelap meski demikian tidak mengurangi kegembiraan kami. Tak berapa lama, kendaraan berhenti, pengemudi bertanya apakah benar ini jalan yang harus kami tempuh.
Menurut pengemudi, semakin lama jalan semakin menyempit dan rasanya bukan seperti jalan yang biasa dilalui kendaraan.
Saya yang tidak tahu jalan karena belum pernah ke area di mana kami akan camping, saya minta waktu untuk bertanya ke teman-teman yang sudah mendahului.
Dalam pembicaraan dengan teman-teman yang sudah mendahului, mereka meyakinkan bahwa itu jalan yang benar menuju area tempat di mana kami mengadakan camping.
Teman-teman juga menginformasikan bahwa mereka telah mendirikan tenda dan menyiapkan keperluan untuk makan malam. Setelah mendapatkan informasi dari teman-teman, kami melanjutkan perjalanan.
Namun tidak berapa lama berhenti kembali. Pengemudi tidak yakin dengan jalan yang kami lalui, menurutnya jalan ini berbahaya sehingga mereka ragu.
Saya mencoba meyakinkan namun tidak berhasil. Dari pada berdebat saya meminta teman yang sudah sampai untuk menjemput kami agar pengemudi yakin dengan jalan yang kami lalui.
Akhirnya setelah dijemput, pengemudi dengan yakin mengendarai truk dan menghantar kami sampai ke tujuan dengan selamat.
Dalam perjalanan imanku, seringkali seperti perjalanan menuju tempat camping.
Aku beriman akan Tuhan yang sudah mendahului, aku tahu jalan yang harus kutempuh namun bila menemui hambatan menjadi ragu apakah benar jalan ini yang menghantar aku sampai ke tujuan.
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan Injil Yohanes: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.”