WAKTU sudah menunjukkan larut malam. Kurang dari 1,5 jam lagi, maka hari sudah akan berganti tanggal. Namun di pelataran bangunan baru yang belum sepenuhnya rampung Emmanuel Amphitheatre – Catholic Youth Center di Lotta – Manado, Mgr. Joseph Theodorus Suwatan MSC masih berkutat dengan kesabarannya. Ia masih sabar melayani Sakramen Rekonsiliasi bagi ratusan peserta Indonesian Youth Day ke-2yang baru saja berlangsung di Manado 1-6 Oktober 2016 lalu.
Bersama Uskup Keuskupan Manado Mgr. Suwatan, di situ juga ada Mgr. Pius Riana Prabdi — Uskup Keuskupan Ketapang, Kalbar– dan puluhan imam lainnya. Mereka semua juga masih berkutat melayani permintaan Sakramen Tobat atau Sakramen Rekonsiliasi di antara ratusan OMK peserta IYD 2016.
Ini adalah cara para imam bersama dua Uskup Indonesia menunjukkan kerahiman Gereja kepada umatnya.
Baca juga: IYD 2016 Manado: Sakramen Rekonsiliasi di Ruang Terbuka, Para Imam “Mengaku Dosa”
Contoh mengharukan juga ditunjukkan lagi oleh Mgr. Suwatan MSC, ketika beliau mengunjungi imam diosesannya yakni Pastor Yori Yakobus Sandehang Pr yang pada hari Minggu pagi ini meninggal dunia.
Baca juga: RIP Pastor Yori Yakobus Sandehang Pr dari Tentena, Poso, Sulteng
Gereja Katolik yang membumi dan penuh kerahiman ditunjukkan oleh Uskup Suwatan MSC.
Kredit foto: Radio Montini Manado.