Bacaan 1: Kis 6:1-7
Injil: Yoh 6:16-21
Rasa takut adalah suatu perasaan yang muncul karena adanya ancaman, musibah atau lainnya. Situasi itu tentu membuat perasaan hati dan pikiran menjadi kalang-kabut. Ketakutan adalah “state anxiety” dimana suatu keadaan emosional individu sedang merasa tegang dan khawatir.
Ketakutan kadang terdengar logis atau rasional. Namun ada juga yang tidak logis (karena berlebihan) sehingga menghambat sukacitamu. Tetapi kadang, rasa takut juga diperlukan dalam hidupmu, agar senantiasa waspada.
Saat para murid berlayar di Danau Galilea, mereka cemas dan takut karena Sang Guru tak segera hadir padahal ombak sudah mulai menggelora. Ketakutan mereka ternyata tidak memampukan untuk mengenali kehadiran Tuhan.
Tuhan malah dikira hantu.
Hingga Ia bersabda untuk menenangkan mereka:
“Aku ini, jangan takut!”
Gelora ombak yang menghantam bahtera, dalam Kitab Suci sering dimaknai sebagai berbagai kesulitan yang menghantam hidup. Dan situasi tersebut tentu bisa menimbulkan ketakutan, yang menyebabkan tidak mampu lagi mengenali kehadiran-Nya.
Padahal, Tuhan tanpa diminta justru malah sering hadir dalam badai hidupmu dengan cara yang tak terduga.
Dalam Kisah Para Rasul, mengajarkan agar dalam pelayanan direncanakan secara cermat. Sehingga tidak abai pada hal-hal yang luput dari perencanaan. Dalam pelayanan sering muncul kesulitan-kesulitan yang kadang sulit dipecahkan.
Namun dengan memohon penyertaan Roh Kudus serta rasa kebersamaan sesama pelayan Tuhan, akan mampu memecahkan semua kesulitan yang ada. Dengan rasa kebersamaan maka pelayanan dan pewartaan akan membuahkan hasilnya. Hal ini sudah dibuktikan pada zaman para rasul, kebersamaan mereka membuahkan:
• Firman Allah makin tersebar.
• Jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak.
• Sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Inilah buah-buah Roh yang bisa dilihat.
Pesan hari ini
Rasa takut memang manusiawi dan kita hanya diminta untuk berserah kepada-Nya. Tuhan akan hadir dengan cara yang tak bisa diduga untuk menenangkanmu:
“Aku ini, jangan takut!”
“Ketakutan tidak ada di mana pun kecuali dalam pikiranmu.”