KAMIS, 24 November 2016, bertempat di aula St. Dominikus, Emaus, Belu, NTT, Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku Pr, memimpin misa penutupan Evaluasi dan Perencanaan (EVAPERCA), Program 2016/2017.
Kegiatan evaperca yang sudah dibuka sejak 21/11/2016 lalu ini dihadiri oleh sekitar 300-an peserta, yakni para pastor paroki, pastor rekan, para suster, frater, bruder, diakon, utusan dari Dewan Pastoral Paroki (DPP), serta utusan dari kongregasi/biara se- wilayah Keuskupan Atambua.
Agenda utama yang dibahas dalam kegiatan evaperca yakni laporan evaluasi program 2016 tingkat dekenat, input dari narasumber, laporan percencanaan program 2017, tayangan video model pemberdayaan ekonomi kreatif, sebagai acuan penyusunan program kerja 2017, serta catatan kritis dari Uskup Keuskupan Atambua.
Ada 4 dekenat di wilayah Keuskupan Atambua yakni Dekenat Belu Utara dengan 17 paroki, Dekenat Kefamenanu, dengan 17 paroki, Dekenat, Malaka dengan 17 paroki, serta Dekenat Mena dengan 10 paroki.
Uskup Keuskupan Atambua, dalam catatan kritis hari ketiga, membantu peserta untuk melihat beberapa hal pokok:
- Kegiatan pastoral rutin: Bapak uskup mengingatkan para peserta agar perlu dipikirkan cara agar pastoral rutin bisa lebih efektif, efisien dan kontributif bagi pengembangan inovasi pastoral Gereja.
- Komitmen pastoral: perlu ada tobat pastoral melalui gerakkan perubahan mind-set (Revolusi Mental).
- Fokus Pastoral: kita belum banyak bergeser dari cura animorum pastoral yang fokus pada cura homini. Karena itu, dibutuhkan gerakkan perubahan.
- Target capaian: kuantitatif dan kualitatif kinerja pastoral 100% (artinya dua tahun ke depan harus 100% terlaksana).
- Tuntutan kerja organisasi:
- Re-animasi dan re-afirmasi visi-misi pelayanan pastoral gereja umat
- Pelatihan tata kerja organisasi gereja dan animasi semangat caritas pastoralis melalui gerakan pembelajaran dalam Ajaran Sosial Gereja (ASG).
- Re-Vitalisasi, re-animasi dan optimalisasi mesin pastoral yang macet
- Efisiensi, efektivitas dan pelatihan perangkat pastoral untuk pengembangan pastoral paroki/dekenat/lembaga.
- Mengembangkan dan mengoptimalkan kerjasama jejaring yang dinamis, kritis dan saling membangun.
- Pelatihan eksplorasi, membuat formulasi dan konstruksi agenda pastoral demi pengembangan karya pastoral gereja melalui analisis konteks, komparasi, korelasi dan progress report
Agenda pastoral 2017-2018:
- Penyusunan kalender kerja pastoral 2017 lengkap. Kegiatan pastoral rutin, fokus dan relevan harus sinergis dan integral ( rampung pada pertengahan februari 2017)
- Prioritas penuntasan laporan keuangan paroki, dekenat dan lembaga
- Prioritas pelaksanaan aksi-aksi gereja
- Penuntasan pengisian extractum baptismali akhir bulan februari 2017
- Agenda pekerjaan kantor dan petemuan/ rapat perangkat pastoral paroki/dekenat/keuskupan/lembaga diintegrasikan dalam kalender kerja pastoral 2017 dan 2018
- Persiapan perpas regio Nusra X di Keuskupan Atambua
Program kerja yang dievaluasi dalam kegiatan evaperca yakni proram focus, relevan dan rutin, yang telah direncanakan dan dijalankan selama tahun 2016 dengan mengacu pada satu tema bersama yakni pendidikan. Sedangkan untuk perencanaan prorgam 2017, masing-masing paroki merencanakan program focus, relevan dan rutin dengan mengacu pada satu tema bersama yakni Pemberdayaan ekonomi.
Hadir juga dalam evaperca, Bupati Kabupaten Belu, Bapak Willy Lay SH, sebagai narasumber, yang memberikan pencerahan dan gambaran tentang perekonomian di Kabupaten Belu, serta dua narasumber lainnya yakni: Rm. Urbanus Hala, Pr dari Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Atambua, dan Rm. Zeferino Afaat Pr, yang membawakan materi tentang budidaya cara beternak babi.
Apresiasi dan ucapan terimakasih juga diberikan kepada seluruh perangkat pastoral yang dengan segenap hati berusaha mengsinergikan seluruh kegiatan di paroki sehingga searah dengan reksa pastoral Keuskupan Atambua.