“Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” (Luk 11, 42)
SIANG ini seorang teman mampir ke kantor dan sharing bahwa dirinya termasuk orang yang ‘celaka’, seperti dikatakan dalam Injil. Dirinya merasa ‘celaka’ karena telah mengecewakan orang lain, yakni tidak bisa memenuhi undangan perkawinan sebuah keluarga, yang diselenggarakan di Piramid Restaurant, Jl. Parangtritis, Yogyakarta.
Hari itu dia harus menghadiri acara Kopertis di Semarang, yang membahas tentang pengelolaan perguruan tinggi menyongsong berlakunya masyarakat ekonomi Asean. Acara dimulai pk 07.30, sehingga dia harus bangun jam 02.00 dini hari trus berangkat dengan kendaraan sendiri. Pelaksanaan acara terpaksa tidak tepat waktu karena menunggu hadirnya pejabat dari Jakarta dan baru selesai pk. 15.15. Siang itu dia merasa pusing, leher kenceng-kenceng dan nafasnya sesak, mungkin karena kecapean nyopir, kedinginan ruang ber-AC atau kurang istirahat. Dengan kondisi seperti itu, dia memutuskan tidak jadi ke Yogyakarta. Keinginan hadir ada, tetapi kondisi tubuh tidak memungkinkan. Dia tidak mampu melaksanakan dua kegiatan yang terjadi pada hari yang sama, tetapi di tempat yang berbeda dan berjauhan. Satu kegiatan bisa dilaksanakan, tetapi kegiatan lain tidak bisa dilaksanakan.
Betapa tidak mudah untuk melaksanakan kata-kata Yesus kepada orang Farisi, “Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” Orang sering dihadapkan pada banyak rencana, kegiatan atau keinginan untuk dilaksanakan dan dipenuhi dalam satu hari. Banyak orang mampu melaksanakan semuanya, yakni melakukan yang satu tanpa mengabaikan yang lain. Namun banyak pula orang yang tidak mampu melaksanakannya karena berbagai alasan, seperti: alokasi waktu yang meleset, kondisi jalanan yang terlalu padat, daya tahan tubuh yang terbatas, perbedaan tempat kegiatan yang begitu jauh serta alasan lain.
‘Celaka’ mungkin tidak hanya dialami oleh teman ini, tetapi juga diriku, karena melakukan yang satu dan mengabaikan yang lain, sehingga banyak orang kecewa. Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)