SEORANG pengawas AS mengatakan pemerintah China saat ini sedang menulis ulang Alkitab untuk menyelaraskannya dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Komunis.
Berbicara kepada FaithWire, juru bicara Voice of the Martyrs (VOM), Todd Nettleton mengatakan, terjemahan baru ini “sangat mendukung Partai Komunis.”
“Ini adalah proyek yang diumumkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada tahun 2019. Pada saat itu, mereka mengatakan akan membutuhkan proses 10 tahun … untuk merilis terjemahan baru dari Alkitab.“
Dia menjelaskan bahwa tujuan pemerintah China adalah agar orang-orang memahami tujuan akhir mereka adalah menjadi “komunis yang baik.”
Dalam posting Facebook baru-baru ini, VOM membagikan contoh beberapa ayat dalam Yohanes 8 yang diubah menurut pemerintah China.
Seperti kisah alkitabiah, Yesus mengampuni seorang wanita yang berzinah meski ada permintaan orang Farisi untuk melempari dia dengan batu sampai mati.
Namun, dalam terjemahan PKC, Yesus akhirnya merajam wanita itu, mengakui bahwa dia juga seorang pendosa.
Yohanes 8:7-11, menurut PKC, berbunyi:
“Yesus pernah berkata kepada orang banyak yang marah yang mencoba merajam seorang wanita, yang telah berdosa, ‘Dia yang tidak berdosa di antara kamu, biarkan dia melemparkan batu ke arahnya.’ Ketika kata-katanya sampai ke telinga mereka, mereka berhenti bergerak maju. Ketika semua orang keluar, Yesus merajam wanita itu sendiri, dan berkata, ‘Aku juga orang berdosa’.”
Nettleton memberi tahu FaithWire bahwa dia pikir bagian yang ditulis ulang itu mencoba mengurangi keilahian Yesus.
“Jika Yesus adalah orang berdosa, maka dia bukan Tuhan,” kata Nettleton.
“Masalah untuk Partai Komunis China adalah kontrol. Itu selalu tentang kontrol,” tambah Nettleton.“
Dan mereka melihat … pesan Kristen sebagai sesuatu yang akan mengambil kendali dari partai komunis.”
Akses ke Alkitab untuk warga Cina selalu menjadi perjuangan.
Pada April tahun lalu, empat orang Kristen dijatuhi hukuman 13 tahun penjara karena menjalankan bisnis yang menjual pemutar audio Alkitab.
Menurut Open Doors, hampir tujuh persen dari total penduduk negara itu beragama Kristen.
PS: Ditulis oleh Kelly Valencia berdasarkan https://premierchristian.news