TERDUDUK diam di dalam tenda penjual batagor
Sesosok wanita muda, berambut lurus panjang
Memakai kaos dan sweater, dipadu dengan celana jins ketat
Beberapa kali dia melihat hpnya
Bukan, bukan melihat sms
Dilihatnya jam dalam hpnya
Jam delapan kurang lima
Sambil menggerutu “Kok belum nongol juga sih?”
“Kan udah saatnya ganti shift jaga”
Berkali-kali mengontak komandannya
“Pak, apa yang shift malam sudah datang?”
Sayang sekali, jam delapan kurang lima belum juga tiba
“Mungkin lagi minta jatah ke istrinya kali,” sambil ketawa mesum
Suara langkah kaki pelan masuk ke pos jaga
Diiringi bau asap rokok mild murahan
“Aaahh, akhirnya datang juga dia,” dalam hati dia berkata
Tanpa banyak bicara, ditinggalkannya ruang sempit itu
Melangkah keluar dari hingar bingar mal
“Nah itu dia, muncul juga diseberang jalan,” batinnya
Disiapkannya senyuman termanis yang dia punya
Dari selapis lipstik murahan yang dibelinya dipasar tadi sore
Mukanya dibalut make upnya yang tipis, bisa dibilang halus tidak terlalu menor
Terlihat berbinar seperti pancaran sinar lampu 5 watt penjual batagor
“Bang, batagornya satu lagi” sambil tersenyum manis ke gadis pujaannya
Basa-basi bertanya “Udah lama ya nunggunya?”
Dibelakangnya beberapa SPG berpakaian minim mengantri batagor
Pura-pura tak dipedulikannya
Memandang lembut ke mata sang gadis
Ngobrol ngalor-ngidul mengumbar rayuan
Beberapa diantaranya mengundang tawa manjanya
Disendoknya sepotong kecil bakso goreng dipiringnya
Dibalutnya dengan bumbu kacang rasa pas-pasan
Dikunyahnya pelan-pelan sambil melihat pria pujaan hatinya
Ditambah lagi sambalnya, biar pedas katanya
Atau malah biar bibirnya terlihat lebih merah?
Entahlah
Dua puluh lima menit sudah dilewati dengan ngobrol
Tak terasa pula batagor di piringnya habis sudah
Tak tersisa bahkan bagi kucing jalanan dibawah meja
Disedotnya es teh manis, dari raja gula yang bikin tenggorokan serak
Terlihat senyum puas di mukanya
Bertemu gadisnya dan lapar di perutnya juga terobati juga
Ditawarinya gadis untuk pulang bersamanya
Naik motor matik kreditan yang bulan kemarin dibelinya
Katanya sih biar romantis
Dirogohnya dompet, sedikit kelimpungan juga dia
Tapi diberanikannya juga akhirnya
“Dek, bisa tolong kamu bayari dulu?
“Tadi duitnya udah habis buat bayar kreditan.”