PERISTIWANYA terjadi di hari Cap Go Meh
bertempat di Semarang Town Square
atau dikenal Setos di lantai lima belas
penyelenggaranya PSMTI
yakni Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia
acaranya berupa diskusi
narasumbernya ada empat
ada Dewi Susilo Budiharjo
beliau Ketua PSMTI Jawa Tengah
ada Dr. Abu Hapsin Umar PhD
beliau Ketua PWNU Jawa Tengah
ada Budayawan Prie GS
dan aku pun diminta jadi pembicara pula
diskusi bertema indah dan kaya
yakni “Cinta Menembus Batas,
Melayani Tanpa Pamrih,
Harmoni dalam Perbedaan”
wow kuereeeen
begitulah Diskusi berlangsung Indah pula
masing-masing menyampaikan idenya
aku bagikan pula Pengalamanku nyata
tentang pokok-pokok Tema ketigatiganya
tentu dari perspektif iman Katolik
kusiapkan bahan
tak hanya gagasan dan kutipan Firman
tetapi juga potret-potret Pengalaman
dalam realitas Kehidupan
bagiku Cinta Menembus Batas itu
bisa terjadi melalui Perjumpaan Kalbu
bisa juga melalui peristiwa Seni Budaya
bisa pula dengan menyapa para Penderita
bisa dengan merawat alam Semesta
di tengah realitas dalam spirit Silaturahim
tujuan semuanya hanya satu
mewujudkan Peradaban Kasih
bagi masyarakat Indonesia
yang sejahtera bermartabat beriman
apa pun Agamanya
dalam suasana Bahagia
mengasihi Senesta dan Sesama
bahkan yang memusuhi sekalipun jua
mengalir dari kedalaman ketulusan Kalbu
dan Cinta memang harus menembus batas
karwna sumbernya Allah adalah Kasih
dan semua Agama mengajarkan Kasih
maka juga harus mewujudkan perilaku Kasih
dan semua itu bagiku
adalah Rahmat yang mengagumkan
maka kubingkai dengan Nyanyian
yakni “Amazing Grace” yang kulantunkan
dengan lengkingan saksofon mendayudayu