BEBERAPA hari yang lalu, dalam waktu beriringan Keuskupan Agung Semarang (KAS) juga kehilangan dua orang romo yang meninggal karena serangan virus ini.
Rasanya pilu. Belum kering air mata disusul berita duka yang menambah kepedihan. Cobaan datang silih berganti.
Hari ini, kita memperingati St. Yohanes Maria Vianney, seorang imam yang saleh dan rendah hati.
Di Seminari dia dianggap bodoh, selalu ketinggalan dari teman-temannya. Karena bodoh dia “dibuang” di pelosok di desa Ars.
Tetapi hidup doanya sangat kuat. Ia menimba kekuatan dalam doa yang mesra dengan Tuhan.
Karena itu banyak sekali orang datang kepadanya. Mohon didoakan, minta nasihat, mengakukan dosa.
Rahmat dilimpahkan karena doa-doa imam yang saleh ini.
Wanita Kanaan itu datang kepada Yesus, mohon agar anaknya disembuhkan. Para murid risih, minta kepada Yesus untuk mengusir perempuan yang berteriak-teriak itu.
Dia dianggap sebagai pengganggu atau pengacau saja. Cobaan tidak berhenti.
Yesus secara halus menolaknya. “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.”
Wanita itu tidak mundur. Ia malah mendekat dan menyembah, “Tuhan tolonglah aku.”
Sekali lagi Yesus berkata lebih tajam, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan untuk anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Wanita itu tidak sakit hati disamakan dengan anjing. Ia terus berani menjawab, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
Sungguh luar biasa ketegaran wanita itu.
Kendati dicobai, diuji terus menerus, dia tidak mundur selangkah pun. Yesus menghargai usaha dan keyakinan wanita itu. “Hai ibu, sungguh besar imanmu. Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.”
Cobaan ini bukan hukuman, tetapi ujian bagi kita.
Sejauh mana kita tetap percaya kepada kerahiman Tuhan.
Jika kita lulus ujian, kita akan lolos dari cobaan.
Seperti pepatah mengatakan, “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.”
Pada saat yang tepat Tuhan akan memberi mukjijat paling indah. Mari kita tetap berusaha dan percaya kepada-Nya.
Dari bukit turun ke lembah,
Menyusuri hutan, danau dan sawah.
Tetap berusaha, jangan menyerah.
Tuhan akan beri mahkota paling indah.
Cawas, jangan menyerah….