PADUAN suara Colours Choir milik Keuskupan Agung Palembang mengukir sejarah di ajang Bali International Choir Festival. Meski baru kali pertama mengikut ajang tersebut, namun Paduan Colours Choir mampu meraih empat medali emas dan trofi 1st Winner Category Music of Religion.
Bali International Choir Festival adalah gelaran tahunan yang mempertemukan tim paduan suara terbaik dari Indonesia maupun luar negeri. Kompetisi paduan suara berskala internasional ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juli hingga 20 Juli 2017 lalu. Bali International Choir Festival ke-6 ini melibatkan pembicara dan ahli paduan suara dari berbagai negara di dunia.
Prestasi ini cukup membanggakan. Tidak hanya dari keluarga besar Colours Choir, namun juga umat katolik Keuskupan Agung Palembang, pemerintah dan masyarakat Sumatera Selatan, bahkan Indonesia. Karena selain menampilkan paduan suara yang baik, tim ini juga ikut mengenalkan seni dan budaya Indonesia kepada dunia luar. Karena tim paduan suara ini menggunakan baju tradisional khas Sumatera Selatan.
Lala Gozali, founder Paduan Suara Colours Choir, di sela-sela misa syukur Colours Choir di Yayasan Xaverius Centrum, Selasa (25/7) kemarin, mengungkapkan jika prestasi yang diraih ini sungguh di luar dugaan. Keikutsertaan Colours Choir, menurutnya, bukan untuk menjadi yang terbaik, melainkan hanya ingin menampilkan yang terbaik serta menambah pengalaman baru di ajang paduan suara khususnya tingkat internasional.
Kompetisi ini juga mendapat dukungan penuh dari Uskup Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ. Hal tersebut terlihat bahwa Uskup dengan setia mendampingi Colours Choir selama kompetisi hingga babak Championship.
“Terima kasih Bapak Uskup yang telah rela menemani kami, walau beda maskapai dan harus delay tujuh jam. We love you Uskup. Mengenai kompetisi, kami sewaktu kompetisi bersaing dengan 13 negara (Korea, Filipina, USA, Switzerland, Indonesia, dan lain-lainnya) dengan total peserta 111 kelompok paduan suara. Colour Choir tampil begitu energik dan walau sempat pesimis tidak akan masuk ke babak selanjutnya,” ucap Lala dalam keterangan persnya.
Terbukti, Colour Choir berhasil membawa pulang thropy 1st Winner Category Music of Religion, satu medali emas Competition Category Music oF Religion, satu medali emas Competition Category Music of Folkore, satu medali emas Championship Music of Folkore dan satu medali emas Music of Religion Championship Round 1 Gold Medal.
“Total yang kami bawa pulang adalah satu piala juara dan empat medali emas, sebagai satu-satunya peserta yang membawa pulang banyak medali emas hanya dengan keikutsertaan di dua kategori perlombaan. Ya tidak sia-sia dan jerih payah terbayarkan,” ucap Lala.
Ia menceritakan bahwa berbagai persiapan terus dilakukan oleh paduan suara Colours Choir sebelum kompetisi tiba, baik itu fisik maupun mental dari anggota paduan suara.
Latihan serius
“Latihan empat kali dalam sepekan, dan latihannya harus bisa mengatur waktu semua anggota. Kan ada yang sudah bekerja dan masih duduk di bangku sekolah maupun perguruan tinggi. Sebenarnya kami yakin bahwa perjuangan kami yang berat ini akan berbuah hasil yang indah. Kunci utamanya adalah fokus (pada peran dan fungsi masing-masing), percaya diri menyatukan visi dan misi serta kami pasrahkan kepada Kuasa Tuhan apa pun hasilnya. Dan selama proses ini sungguh banyak doa dan dukungan banyak pihak terutama ortu kami, Bapak uskup dan umat Keuskupan Agung Palembang,“ cerita Lala.
Uskup Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso,SCJ merasa bangga dengan paduan suara Colours Choir yang dimiliki oleh Keuskupan Agung Palembang. Ia juga berpesan agar Colours Choir tetap melayani sesama dan umat di manapun tanpa memandang apa pun.
“Sekali lagi selamat, dan tetaplah berkarya bagi gereja dan bangsa Indonesia,” pesan Uskup Agung Palembang saat penutupan misa syukur di Yayasan Xaverius.