Cost Cutting dan Cost Reduction

0
521 views
Cost Cutting dan Cost Reduction. (Ist)

Bacaan 1: Kis 9:26 – 31
Bacaan 2: 1Yoh 3:18 – 24
Injil: Yoh 15:1 – 8

DI masa pandemi ini, banyak memberi dampak kepada kehidupan manusia. Termasuk di dalamnya adalah dunia usaha.

Banyak dunia usaha, baik pribadi maupun korporasi bertumbangan akibat ganasnya pandemi.

Banyak perusahaan melakukan “cost cutting” dan “cost reduction”.

“Cost cutting” adalah pengurangan biaya melalui berbagai metode secara “one-time“, misal PHK karyawan, pemotongan tunjangan, pengurangan gaji karyawan dan lainnya.

Sedangkan “cost reduction” adalah memangkas biaya yang tidak memberi keuntungan bisnis untuk meningkatkan laba, tanpa berdampak negatif pada kualitas produk.

Misalnya efisiensi pemangkasan biaya operasional sambil meningkatkan produktivitas, menjual anak perusahaan yang tidak produktif agar tidak membebani korporasi.

Antara “Cost Cutting” dan “Cost Reduction” intinya sama, yaitu memangkas hal-hal yang tidak produktif.

Dalam perikop kali ini, Tuhan Yesus menggunakan alegori pohon anggur. Hal ini mungkin mengacu kepada Perjanjian lama, dimana Israel dialegorikan sebagai kebun anggur (Mzm 80:9-20).

Bagian-bagian pohon anggur adalah para murid yang telah menerima sabda-Nya yang memberi hidup. Mereka diundang, didorong untuk terus hidup dan tetap tinggal dalam Yesus sebagai pokok anggur.

Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan dengan satu keinginan yaitu tumbuh dan berbuah. Urutannya adalah: pohon – buah – benih. Dalam buah mengandung benih, dan di dalam benih mengandung hidup baru untuk berbuah lagi.

Seorang Kristiani adalah seorang yang diberi hidup, dan sebagai bukti kehidupannya adalah berbuah. Bagi yang tidak berbuah maka dianggap tidak berguna dan akan dipangkas, mengering lalu dilemparkan ke dalam api.

St. Yohanes dalam surat kepada jemaatnya memberi wejangan untuk membina iman yang sejati dalam melawan ajaran sesat menyangkal ke-Allah-an Yesus.

Kata kuncinya adalah ‘kasih’, dalam ungkapan tetap dan kasihilah seorang akan yang lain. Demikianlah diajarkan oleh St. Yohanes dalam suratnya. Penting untuk tetap berpegang Hukum Kasih-Nya, yaitu percaya dan saling mengasihi satu dengan yang lainnya.

Sehingga dengan demikian jemaat tetap terhubung dengan Kristus sebagai pokok anggur.

Oleh karena kasih pula, Saulus dibawa Barnabas menghadap para rasul untuk diyakinkan bahwa Saulus sudah bertobat. Bisa dibayangkan mantan ‘preman rohani’ tiba-tiba mengaku sebagai pewarta Kristus, siapa yang percaya?

Saulus akhirnya tinggal bersama dalam persekutuan agar tetap terhubung dengan Kristus sebagai pokok anggur, sebelum pulang ke Tarsus.

Pesan hari ini

Hidup itu berbuah, jika tidak maka akan terkena pemangkasan. Tetap terhubung dengan Kristus, agar hidup dan berbuah. Dia-lah pokok anggur yang memberiku hidup.

“Cintai orang yang mencintaimu, agar memahami indahnya ketulusan hidup dari kasih sayang. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here