HARI itu persis Hari Kemenangan Tuhan, Hari Raya Paska. Masih pukul 03.00 dinihari, ketika istri membangunkan saya dan berkata kalau dia telah mengalami kontraksi yang cukup intens. Istri saya diprediksikan dokter dapat melahirkan secara normal, sehingga pada pukul 09 pagi saya antar istri saya ke RS terdekat untuk melahirkan secara normal sesuai prediksi medis.
Dari jam ke jam frekuensi kontraksi makin sering dan pada pukul 04 sore istri saya sudah mengalami pembukaan sempurna dan kami siap untuk menyambut kehadiran anak kami. Namun entah mengapa proses kelahiran tidak dapat berjalan sesuai rencana.
Kepala muncul ¼ dan tidak menangis
Setelah beberapa lama dan istri saya beberapa kali mengejan, anak kami juga tidak kunjung lahir. Dokter menunjukkan pada saya kepala anak kami yang hanya muncul 1/4 bagian.
Setelah hampir 45 menit berlalu, detak jantung anak saya mulai tidak berjalan normal dan cenderung menurun. Dokter lalu memutuskan akan segera melakukan tindakan operasi caesar. Anak kami akhirnya lahir “sempurna” pada pukul 17.15 dengan kondisi membiru dan tidak juga mulai menangis. Setelah 5 menit dokter melakukan tindakan, akhirnya anak kami dapat menangis dan sejenak kemudian tubuhnya yang membiru berangsur–angsur membaik dan memerah.
Puji Tuhan, akhirnya istri dan anak kami dapat melalui proses bersalin dengan selamat dan sehat. Semua ketegangan berubah menjadi kebahagiaan dan kelegaan. Detik–detik dimana hidup saya akan mengalami perubahan dari seorang suami menjadi seorang suami “seratus persen” sekaligus ayah. Sungguh pengalaman yang tidak dapat saya lupakan sampai kapan pun. Terlebih lagi Tuhan memberikan anugerah pada keluarga kami pada Hari KemenanganNya.
Kini tugas baru menanti kami, yaitu menjaga, mendidik dan memberikan teladan yang baik bagi anak kami. Sebagai orangtua, saya dan istri selalu berharap anak kami selalu dalam penyertaan dan perlindungan Tuhan, serta dapat hidup seturut kehendak Tuhan. Sesuai dengan namanya Aloysius Samuel Christian Adinata yang berarti orang kristiani yang paling unggul dalam menjaga kesucian (seperti teladan St. Aloysius Gonzaga) yang doanya selalu didengar Tuhan. (Bersambung)