PGI dan KWI menyepakati tema Natal tahun 2017 adalah “Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah dalam Hatimu” (Kolose 3 : 15).
Rasul St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose secara lengkap menulis demikian: “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah”.
Kolose adalah kota kuno di Frigia dekat muara Sungai Meander. Kota ini terletak sekitar 19 kilometer di utara Laodikia, di bagian barat Turki. Awalnya, kota itu dibangun oleh Antiokhus II (261-246 SM).
Tikhikus adalah orang yang membawa surat Rasul Paulus ini ke Kolose dan ditemani oleh Onesimus.
Surat Paulus tersebut terdapat pada buku ke-12 dalam Kitab Kristen Yunani atau Papirus Chester Beatty No. 2, yang disusun sekitar tahun 200 M, tetapi maknanya tetap sesuai dengan kita di Indonesia Zaman Now.
Siapkah kita berjalan dalam damai, sehat dan sejahtera di hati?
Program JKN
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk segenap masyarakat di Indonesia saat ini sudah memasuki tahun ke 4. Namun demikian, saat ini kita semua harus disadarkan bahwa warga kita belum sepenuhnya sehat dan hati kita belum sepenuhnya damai.
Mengapa? Sampai pada 30 November 2017, kunjungan pasien di FKTP (Faskes Primer), baik Puskesmas, Dokter Praktik Perorangan, maupun Klinik Pratama pada tahun 2014 sebanyak 66,8 juta warga, tahun 2015 menjadi 100,6 Juta warga dan tahun 2016 meningkat lagi menjadi 120,9 Juta warga.
Kunjungan di Poliklinik Rawat Jalan semua Rumah Sakit pada tahun 2014 sebanyak 21,3 Juta pasien, tahun 2015 menjadi 39,8 Juta dan tahun 2016 meningkat lagi menjadi 49,3 Juta.
Demikian juga Kasus Rawat Inap di semua Rumah Sakit tahun 2014 sebanyak 4,2 Juta pasien, tahun 2015 menjadi 6,3 juta pasien dan tahun 2016 meningkat menjadi 7,6 Juta pasien.
Total pemanfaatan Faskes (Fasilitas Kesehatan) tahun 2014 adalah oleh 92,3 juta peserta, tahun 2015 oleh 146,7 juta peserta dan tahun 2016 meningkat menjadi 177,8 juta peserta.
Data tersebut menunjukkan bahwa persentase peserta JKN semakin mendominasi jumlah pasien di semua Faskes, yang tentu saja memerlukan strategi layanan yang tidak sama dengan sebelumnya. Selain itu, mutu layanan Faskes masih harus senantiasa ditingkatkan.
Kalau data tersebut tidak kita sadari, ketahui dan pedulikan, maka kedamaian hati, kesehatan raga dan kesejahteraan jiwa dalam proses layanan kesehatan, tentu semakin sulit terwujud.
Damai sejahtera di hati ini akan membantu kita mampu melihat data, melangkah maju, dan menerangi kita, baik secara pribadi maupun institusi.
- Sebagai petugas kesehatan,damai Natal akan memotivasi agar kita senantiasa meningkatkan mutu layanan, mempertahankan efisiensi kerja dan merasionalisasi fenomena baru sistem layanan pasien era JKN.
- Sebagai warga negara peserta program JKN, damai Natal akan membuat kita memperbaiki persepsi pengobatan, mengubah arah jalan menuju promotif dan preventif, dan menjauhi kegelapan secara personal, agar kita selalu lebih sehat.
- Sebagai pimpinan puncak pemerintahan, perubahan akan berwujud dalam keputusan yang tegas, pemikiran yang berani dan kebijakan yang visioner.
- Sebagai pimpinan menengah, perubahan akan berwujud sebagai kepatuhan organisasi yang layak, ketrampilan yang meningkat dan kerjasama yang solid.
- Sebagai staf dan pelaksana, perubahan akan berwujud dalam perbaikan kinerja, peningkatan keramahan kepada pasien dan perwujudan kedisiplinan.
Kontribusi langsung program JKN kepada derajad kesehatan warga Indonesia adalah membantu pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan, karena juga disertai upaya promotif dan preventif.
Mendukung program JKN
Selain itu, juga menjaga masyarakat agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi, karena biaya layanan kesehatan ditanggung oleh program JKN, sehingga program ini layak kita dukung.
Total biaya layan kesehatan dalam 3 tahun ini telah mencapai Rp. 168 T di FKRTL (RS) dan Rp. 34 T di FKTP (Faskes Primer). Berdasarkan data klaim JKN sampai dengan bulan bayar Januari 2017, penyakit jantung paling banyak membutuhkan biaya pengobatan, yaitu Rp. 6,9 T dan sangat membebani anggaran JKN. Kemudian disusul penyakit kanker Rp. 1,8 T, stroke Rp. 1,5 T, ginjal Rp. 1,5 T, dan diabetes Rp. 1,2 T.
Keberlangsungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebenarnya bukan hanya tergantung pada efisiensi biaya, tetapi juga komitmen pesertanya dalam membayar iuran dan kesediaan negara untuk mendukung secara politis dan finansial. Seperti kita ketahui bersama, telah terjadi senjang biaya, defisit atau ‘mismatch’ sejak tahun 2014, bahkan defisit tahun 2017 diprediksi mencapai Rp. 9 T.
Pemerintah akan mengatasi dengan sembilan cara, di antaranya memanfaatkan dana bagi hasil cukai dan pajak rokok daerah. Memang masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, agar cakupan kesehatan semesta dapat segera diwujudkan di Indonesia.
Dengan data tersebut, bentuk damai Natal yang lebih kompleks dapat berupa perubahan nyata dari kebiasaan lama untuk kita semua. Kalau rutinitas rapat, pertemuan, pola kerja, maupun layanan kesehatan tetap berlangsung terus seperti dahulu, maka kita masih ada dalam kegelapan seturut nubuat Yesaya. “Bangsa yang berjalan dalam kegelapan, telah melihat terang yang besar” (Yes 9:1).
Terang damai Natal harus mampu menghasilkan ide dan program yang baru, koreksi atas rutinitas lama yang tidak mengena, kebijakan yang lebih sistematis, dan pemikiran yang di luar kebiasaan (out of the box). Dengan demikian, waktu yang diperlukan untuk membuat sebuah keputusan harus diperpendek, disposisi yang dituju untuk sebuah ide, saran atau surat masuk harus dikurangi, pihak yang terlibat dalam sebuah program baru harus dibatasi, kepentingan egosentrik yang kontraproduktif harus dipotong, dan perhatian yang tersebar harus dipersempit.
Dengan melakukan tindakan baru meski kecil, kebijakan tegas meski sulit, dan keputusan berani meski pahit, kita semua akan mengalami damai di jalan layanan kesehatan bagi segenap warga bangsa kita.
Sanggupkah kita berubah, merendah dan berbenah sebelum Natal tiba? Selamat menyiapkan hati menjelang Natal 2017 dan mencipta perubahan tahun 2018.
Sekian.
Yogyakarta, 18 Desember 2017