Sejak hari itu, mama menggunting kain di
Pasar – tempat berkumpulnya keributan:
Penjual, pembeli, petugas penagih pajak, pencopet, asap kendaraan, dan serta
Uang – biang keladi pembunuh (an) pengais rejeki
Di sisi kirikanan, mama diajak terangsang melalui
Bau sampah, jalanan berlubang, kambing domba hingga
Adu jotos via pos mulut
Pukulan dan jahitannya tersobek – ulah orangorang gila yang
Duduk mengeram di samping lantai berdebu tanah. Dan
Suaranya menikam sampai telinganya memerah menahan
Gumpalan asap di dada
Jarum serta benang terlibat perkelahian hebat – mama terlihat bingung karena
Jarijari tangannya terjebak gigitan waktu yang memaksa untuk
Bersetubuh dengan terlepasnya tali perut – dan
Terpaksa melahap daundaun lapar dengan senyum
(Bajawa, Flores – Desember 2013)