PEPATAH mengatakan, “seperti kejatuhan durian runtuh”. Itu kalau mendapat rezeki nomplok alias tidak disangka-sangka datangnya. Tetapi kalau nabrak pohon durian sampai yang pentil buahnya runtuh 5 buah, itu namanya bukan rezeki, melainkan musibah.
Rabu (9/11) malam, sekitar pukul 21.30 WIb tepatnya, sepulang dari pesta syukur imamat para romo UNIO di Klampok, mobil Avanza Torsa milik Pastoran Paroki Tegal menabrak pohon durian di desa Warungpring, Randudongkal. Puji Tujan tak ada korban. Hanya mobil tidak bisa jalan lagi karena radiator bermasalah.
Kemarin pagi jam 6 saya meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) dengan mobil avanza milik Patoran Pemalang menuju Randudongkal ditemani Rm. Maryoto pr yang semalam menginap di tempat saya. Letak TKP persisnya ada di desa dekat Warungpring, sebelum desa Jatinegara.
Saya belum pernah sampai ke tempat itu, jadi belum ada gambaran tentang TKP. Karena itu saya mampir ke gereja Stasi Randudongkal dan menghubungi Pak Kurnianto, ketua stasi untuk minta bantuan. Pak prapto penunggu gereja stasi, menemani saya untuk menunjukkan tempat.
Dari Randudongkal kami berjalan lurus arah ke Guci. Belum ada satu kilometer dari Bangjo pertigaan Randudongkal, kami belok ke kanan, menuju Warungpring, Jatinegara. Jalan itu merupakan jalur alternatif menuju Slawi. Konon, sekitar 30 km lebih pendek daripada jalur biasa lewat Tuwel, Guci.
Jalan itu adalah jalan kampung yang mepet kalau untuk papasan kendaraan. Tak ada penerangan jalan saat malam dan jalanan berlubang di beberapa tempat.
Kira-kira 3 km, saya melihat Romo Parjono dan beberapa orang di sekeliling mobil Avanza Torsa. Untuk putar balik cukup sulit karena jalan sempit, tikungan tajam, maka mobil berjalan satu kilometer lagi untuk menemukan area putar yang lebih longgar, itupun di jembatan.
Sesampainya di TKP, Rm Parjono bersikukuh untuk menjaga mobil, karena tadi malam ada yang “ngongkrek-ongkrek” (red: berusaha membuka) bagian bemper depan, sementara Rm Parjono dan Mas Turyanto tidur di dalam mobil.
Ketika Mas Turyanto keluar, mereka langsung pergi. Tak lama kemudian bantuan mobil truk dari Pak Edy warga Randudongkal datang. Mobil Avanza ditarik dengan truk menuju Gereja Randudongkal. Kami berpikir, di sana pasti lebih aman dan tidak jadi tontonan orang sekaligus letaknya strategis bila dijemput mobil derek dari Toyota, Tegal.
Rm. Maryoto mengendarai Avanza Torsa dan Rm. Parjono bersama saya mengikuti dari belakang. Sesampai di halaman Gereja Randudongkal, mobil ditinggal, ditunggui karyawan HKY tegal, Mas Turyanto. Lalu kami menuju Pastoran Pemalang.
Gambaran TKP
Jalan kampung, berkelok-kelok, bila berpapasan harus berhati-hati, marka jalan tidak lagi jelas bahkan nyaris hilang, tak ada penerangan jalan bila malam hari. Di tikungan jalan ada pohon durian yang baru buah pertama kali. Pohon itu belum besar, masih setinggi 8 meter, namun cukup kuat untuk ditunggangi avanza Torsa.
Buah durian yang runtuh akibat diseruduk avanza Torsa 5 biji. Sang pemilik tidak menuntut ganti rugi, namun si penyeruduk tetap memberi tali kasih. Di situ konon sudah ratusan kali terjadi kecelakaan. Ada yang pernah tewas di TKP.
Menurut Rm. Parjono yang menjadi sopir kendaraan itu, kondisi dia saat itu segar alias tidak mengantuk. Sudah beberapa kali lewat jalur alternatif itu. Jalan memang gelap, tak tahu kalau ada tikungan tajam, tahunya lurus, dan memang ada jalan lurus tapi tidak beraspal.
Namun begitu terasa keluar dari badan jalan aspal, setir terlanjur mau belok ke arah jalan yang benar namun tidak sampai, akhirnya pohon durian menjadi sasaran seruduk avanza Torsa. Kemarin malam setelah kejadian, beberapa polisi datang berkerumun, lalu pergi.
Dari peristiwa, beberapa hal yang bisa dipetik sebagai pelajaran antara lain :
1. Jangan suka cari jalan berbelit-belit/ jalan pintas, walau menjanjikan 30 km lebih dekat.
2. Mengendarai mobil di malam hari butuh kesadaran, energi dan penglihatan ekstra.
3. Bila terjadi kecelakaan, sarana komunikasi, HP, BBM, telepon sangat membantu untuk mendapatkan pertolongan.
4. Berkomunikasilah dengan jelas bila terjadi hal-hal yang darurat.
