GEREJA Katolik menyebut Bunda Maria sebagai Bunda Gereja. Mengapa demikian dan bagaimana dijelaskan?
Maria adalah Bunda Yesus, Sang kepala (Ef 1:22-23). Sedang jemaat atau Gereja adalah tubuh-Nya (Kol 1: 18). Keduanya satu kesatuan. Kalau Maria itu Bunda Yesus, berarti dia juga Bunda Gereja.
Ajaran Gereja selalu berdasar pada Kitab Suci.
Injil Yohanes 19:25-34 menjadi dasar dari ajaran itu. Ketika disalibkan, Yesus menyerahkan Ibu-Nya kepada Yohanes, murid-Nya dan menyerahkan Yohanes kepada ibu-Nya. Jadi, ajaran ini terkait erat dengan misteri keselamatan di kayu salib.
Gereja juga melihat Bunda Maria dalam Kitab Kejadian 3:9-15.20. Kitab itu mengisahkan tentang Hawa, ibu semua yang hidup yang jatuh ke dalam dosa.
Juga mengisahkan tentang ibu penebus yang akan menyelamatkan umat manusia dari dosa.
Sesungguhnya, bukan Hawa yang layak disebut ibu dari semua yang hidup, melainkan Bunda Maria.
Hawa adalah ibu dari semua manusia menurut daging. Sedang Maria adalah ibu dari semua manusia dalam arti rohani. Yang pertama mati, yang kedua abadi.
Pada Februari 2018, Paus Fransiskus mengumumkan agar peringatan kepada Maria, Bunda Gereja dirayakan pada setiap Senin setelah Minggu Pentakosta.
Apakah pengumuman itu tiba? Sama sekali tidak. Gereja selalu menyampaikan sesuatu dalam kaitan dengan tradisi.
Paus Paulus VI dalam penutupan sesi ketiga Konsili Vatikan II, 21 November 1964, mengumumkan bahwa Maria adalah Bunda Gereja.
Pada tahun 1975 Gereja memasukkan peringatan itu dalam kalender liturgi Gereja.
Keputusan Paus Paulus VI itu diambil berdasarkan tradisi yang sudah lama ada dalam Gereja.
Jauh-jauh hari, Santo Agustinus sudah menulis refleksinya tentang Santa Perawan Maria sebagai Bunda Gereja. Demikian pula Santo Leo Agung menulis bahwa kelahiran Yesus, kepala Gereja berarti pula kelahiran Gereja, tubuh-Nya.
Jadi, keputusan untuk merayakan peringatan Maria sebagai Bunda Gereja bukanlah keputusan dari Paus Fransiskus sebagai seorang pribadi, melainkan keputusan yang berdasar tradisi.
Ini menunjukkan bahwa pemimpin Gereja selalu hidup dalam kesatuan dengan tradisi. Tidak berdiri sendiri-sendiri.
Senin, 6 Juni 2022
Peringatan Santa Maria, Bunda Gereja